Buka Puasa Bersama, Ribuan Muslim Lagos Doakan Leah Sharibu

Rep: M Riza Wahyu Pratama/ Red: Reiny Dwinanda

Jumat 17 May 2019 14:52 WIB

Leah Sharibu, gadis Nigeria yang diculik Boko Haram pada 19 Februari 2018 hingga kini masih belum bebas. Foto: Guardian Leah Sharibu, gadis Nigeria yang diculik Boko Haram pada 19 Februari 2018 hingga kini masih belum bebas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar lima ribu Muslim berkumpul untuk berbuka puasa bersama sekaligus memanjatkan doa bagi pembebasan warga Nigeria, Leah Sharibu, Kamis (16/5). Kabar tersebut disampaikan dalam pernyataan pers Presiden Ikatan Mahasiswa Muslim Nigeria (MSSN), Wilayah Negara Bagian Lagos, Saheed Ashafa, pada Rabu, seperti dilansir Pulse.

Dalam pernyataan tersebut, Ashafa mengatakan, program 5000iftar itu ditujukan untuk mendoakan keamanan Nigeria. Iftar yang diikuti lima ribu orang di Sekretariat Masjid Lagos, Alausa itu juga membahas berbagai masalah lain, seperti transisi perdamaian, meningkatnya penculikan, serta menghentikan masalah terorisme.

Ashafa menjelaskan, umat Islam seharusnya memanfaatkan momen Ramadhan untuk berdoa memohon rahmat Allah SWT bagi Nigeria. Ia mengatakan, dengan iman yang kuat dan ketaatan yang sungguh-sungguh, Nigeria akan mampu menyelesaikan semua masalah tersebut.

Memurut Ashafa, Ramadhan memperbesar peluang terkabulnya doa. Ia menyadari, semakin hari kasus penculikan semakin bertambah, masyarakat saling bunuh satu sama lain, serta tantangan keamanan lainnya yang mengancam Nigeria. Dalam acara Iftar lima ribu orang. Umat Islam akan menggelar doa keselamatan.

"Kita juga berdoa untuk dibebaskannya Leah Sharibu dan korban penculikan lainnya. Selain itu, doa juga ditujukan untuk pemimpin baru yang akan mulai menjabat pada akhir Mei (29/5).

"Kami berharap ia mampu menyudahi konflik tersebut," ujar Ashafa sehari sebelum penyelenggaraan iftar bersama.

Oleh karenanya, Ashafa berharap, semua Muslim ikut bergabung dalam doa bersama tersebut. Apapun yang terjadi di Nigeria, menurut Ashafa, hal itu menunjukkan bahwa pertolongan Allah amat dibutuhkan.

"Kami akan terus berdoa. Kami berharap pemerintah dan pihak keamanan dapat memastikan keselamatan seluruh warganya," ucap Ashafa.

Leah Sharibu diculik teroris bersama dengan 111 siswa dan siswi lainnya pada 19 Februari 2018. Leah Sharibu diculik di Bursari, Yobe, Nigeria. Saat itu, ia masih berusia 14 tahun. Pada Selasa (14/5), Sharibu menginjak usia 16 tahun. Ia masih ditahan Boko Haram.