Doronglah Semangat Puasa Si Kecil

Red: Hasanul Rizqa

Kamis 16 May 2019 21:06 WIB

Ilustrasi anak berpuasa, menunggu berbuka puasa, menunggu berbuka, godaan puasa. Foto: Republika/Yogi Ardhi Ilustrasi anak berpuasa, menunggu berbuka puasa, menunggu berbuka, godaan puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari demi hari kian mendekati pertengahan Ramadhan. Bagaimana Si Kecil yang sedang belajar berpuasa? Tentu tak mudah menghadapi wajah mungil yang tampak agak lemah menjelang tengah hari.

Sebagai orang tua, tentu kita menaruh harapan yang wajar sesuai umur anak. Meskipun begitu, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendorong buah hati tercinta untuk belajar berpuasa. Cobalah beberapa saran berikut.

Baca Juga

  • Jadikan rumah memiliki suasana puasa Ramadhan, misal, dengan tidak meletakkan makanan di tempat yang terbuka.
  • Tidak ada yang makan di depan anak yang berpuasa. Umpamanya, hindari menyuapi adik kecil di depan mereka.
  • Upayakan anak berada di dekat teman-temannya yang berpuasa.
  • Memberitahukan kepada guru bahwa anak sedang berpuasa, sehingga di sekolah pun ia mendapat semangat.
  • Bila anak merengek lapar, besarkan hatinya. Buatlah mainan, bacakan cerita, atau mengerjakan pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan energi.
  • Usahakan agar anak tidur siang, dahulukan dengan membaca cerita atau bermain di tempat tidur.
  • Siap menu berbuka dan sahur yang sesuai dengan kesukaannya. Patokannya: cukup gizi, halal dan baik, aman bagi kesehatan, (tidak terlalu dingin, panas, pedas atau asam), dan variasikan.
  • Libatkan anak untuk menyiapkan santapan buka. Siapkan makanan yang manis-manis (3 butir kurma, misalnya, itu setara 2.000 kalori).
  • Buatlah jadwal imsakiyah yang menarik.
  • Beri penghargaan setiap hari untuk anak. Ini bisa berupa pujian, dekapan dan ciuman, makanan buka puasa favoritnya, membacakan buku cerita, main bersama atau bentuk penghargaan lain yang sesuai dengan keadaan serta kreativitas kita orang tua.
  • Bangun sahur hendaknya menjadi hal yang serius bagi anak dan orang tua. Hindari suasana membangunkan yang tergesa-gesa dan tegang.
  • Masih untuk sahur, siapkan dulu makanan dan minuman yang disukai, lalu bangunkan anak dengan menyebutkan nama makanan tersebut.
  • Untuk anak yang lebih besar tanyakan bagaimana cara yang dia inginkan untuk dibangunkan sahur. Ikuti kesepakatan itu.
  • Perhatikan minum anak, karena mereka tidak boleh kekurangan cairan, jangan sampai anak terlalu lemah atau mengalami dehidrasi. Minuman tidak harus air putih, bisa susu atau jus buah.
  • Selama berlatih puasa, tetaplah peka terhadap kondisi anak.

Terpopuler