Mengapa Buah Sangat Dianjurkan untuk Sahur? (1)

Red: Hasanul Rizqa

Kamis 16 May 2019 20:47 WIB

Konsumsi buah-buahan (ilustrasi) Foto: Yogi Ardhi/Republika Konsumsi buah-buahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang kurang memperhatikan komposisi makanan dan waktu makan yang tepat. Mereka lebih mementingkan selera.

Hal ini pada eksesnya dapat mengganggu fungsi organ pencernaan. Akibatnya, menurunkan penyerapan nutrisi esensial. Pembusukan dan penyerapan bahan-bahan toksin meningkat. Sel-sel organ tubuh terancam rusak.

Baca Juga

Kerusakan sel-sel organ yang luas dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif (penuaan). Dalam menjalankan fungsinya, perncernaan dapat dibagi ke dalam tiga fase yang berkesinambungan.

Diawali dari fase pembersihan. Durasinya dimulai pukul 04.00 pagi sampai pukul 12.00 siang. Pada fase ini, terjadi pembuangan (detoksifikasi) sampah metabolisme dan sampah makanan yang membusuk di dalam usus besar.

Asupan makanan yang ideal adalah buah-buahan. Sebab, sajian ini mengandung nutrisi esensial, cukup kalori untuk energi, serta kaya serat yang berguna untuk pembersihan.

Fase kedua dimulai pukul 12.00 siang hingga 20.00 malam. Saat inilah terjadi penguraian bahan makanan menjadi molekul kecil. Lalu, dilanjutkan dengan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.

Fase ini membutuhkan energi paling besar. Karena itu, inilah saat yang tepat untuk mengonsumsi makanan lengkap. Misalnya terdiri atas nasi, sayuran, dan lauk (protein sekitar 100 g/hari).

Fase ketiga adalah penyusunan. Itu dimulai sejak pukul 20.00 malam hingga bertemu lagi pada pukul 04.00 pagi. Saat inilah, berlangsung pembentukan zat yang diperlukan bagi peremajaan sel-sel yang rusak. Pada fase ini, tidak perlu makanan. Bila sangat diinginkan dibolehkan buah-buahan.

(Bersambung)

Terpopuler