Durian Berdaging Tebal Buka Puasa Lezat di Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P./ Red: Christiyaningsih

Kamis 16 May 2019 16:32 WIB

Suasana jual beli durian di warung Aka Durian Tasikmalaya. Foto: Republika/Bayu Adji P. Suasana jual beli durian di warung Aka Durian Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kumandang azan Magrib merupakan penanda bagi Muslim untuk berbuka puasa, mengisi perut kosong setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Bagi pecinta durian, momen berbuka akan lebih spesial jika dihadapkan pada aroma durian yang menyengat.

Hal itu bisa dirasakan di warung Aka Durian di Jalan Terusan BCA, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Meski bulan puasa, kedai durian itu tetap menarik para pelanggannya untuk datang berbuka di sana.

Baca Juga

Joni Riyanto, penjual durian di warung itu, mengatakan saat bulan puasa pelanggannya tidak berkurang. Sebaliknya, para pecinta durian justru semakin banyak yang membeli buah beraroma khas itu di warungnya.

"Pasarnya lumayan meningkat, dari sore sampai malam. Sehari sampai ratusan buah yang laku. Kalau bulan biasa itu paling banyak 100 buah," kata dia saat ditemui belum lama ini.

Jenis durian yang ditawarkan di warung itu pun beraneka ragam. Mulai dari durian montong, durian matahari, durian mustika, durian gareng, dan durian gatot kaca. Harganya pun beragam mulai dari Rp 35 ribu per buah hingga ada yang Rp 110 ribu per kilogramnya. Saat bulan puasa, warung itu akan buka sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Di warung itu, terdapat juga durian matahari yang beratnya mencapai 9,5 kilogram. Besarnya sekitar dua kali bola voli. Republika berkesempatan mencicipi salah satu jenis durian matahari itu. Rasanya sungguh menggiurkan dengan dagingnya yang tebal dan bijinya yang hanya sebesar jempol orang dewasa.

Usai mencicipi sepotong durian, rasa lapar sehabis puasa seharian seolah langsung sirna. Sebenarnya, memang tak ada khasiat khusus durian bagi orang yang berbuka puasa. Namun sensasi rasa dan aromanya yang menggoda selalu membuat warung durian di pinggir jalan itu ramai dikunjungi saat ngabuburit maupun waktu berbuka puasa.

Joni mengatakan durian matahari memang menjadi jenis unggulan di warung kecilnya selain tentunya durian montong. Menurut pria 30 tahun itu para pelanggannya biasa membeli durian saat ngabuburit untuk dibawa ke rumah. Tetapi ada pula yang berbuka di warungnya ketika azan Magrib berkumandang.

Terpopuler