Impelma Banda Aceh Gelar Program Kampung Alquran

Red: Irwan Kelana

Kamis 16 May 2019 06:45 WIB

Para peserta dan pengajar program Kampoeng Alquran yang diadakan oleh Impelma Banda Aceh. Foto: Dok Impelma Para peserta dan pengajar program Kampoeng Alquran yang diadakan oleh Impelma Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Ikatan Masyarakat Pelajar Matangkuli (Impelma) Banda Aceh  bekerja sama dengan Remaja Masjid Al-Khalifah Ibrahim menggelar kegiatan Kampoeng Alquran (17 Hari Bersama Alquran) di Masjid Besar Al Khalifah Ibrahim Matangkuli,  Banda Aceh. Kegiatan tersebut dibuka Rabu (15/5).

Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta. Mereka  terdiri dari peserta tahsin, peserta tahfizh dan peserta da'i. “Kampoeng Alquran akan berlangsung selama 17 hari yang bertema ‘Membumikan Alquran, melangitkan insan menuju Matangkuli berperadaban’,” kata Ketua Panitia Pelaksana, Al Fadil Muhammad SpdI dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (15/5).

Ketua Remaja Masjid Al-Khalifah Ibrahim, M  Jafar Kuba mengapreasiasi dan siap mendukung keberlangsungan kegiatan Kampoeng Alquran. “Kegiatan ini  diharapkan mampu mencetak kader terbaik penghafal Alquran, para qari dan penda'i yang selalu bersemangat dalam mensyi'arkan Islam,” ujarnya.

Ketua Umum Impelma, Rifki Ismail  SAg mengucapkan terima kasih kepada Remaja Masjid dan camat  Matangkuli yang telah mendukung dan menyukseskan kegiatan dimaksud. 

Rifki juga memberikan semangat kepada seluruh peserta agar tetap giat dan serius mengikuti program ini. “Hal ini guna menumbuhkan cinta terhadap Alquran di bulan Ramadhan menuju Matangkuli berperadaban, “tambahnya.

Selanjutnya, Ketua Impelma berharap program ini menjadi modal besar untuk membangkitkan serta meningkatkan prestasi pemuda dan remaja Matangkuli di  bidang potensi hafalan Alquran, qari dan dai sampai ke tingkat nasional dan internasional.

Camat Matangkuli, Zulkifili SE menyampaikan apresiasi kepada Impelma  Banda Aceh yang telah menggagas program perdana berbasis pendidikan kepada kader Matangkuli di bulan suci Ramadhan. “Semoga program ini bisa berlanjut pada  tahun-tahun berikutnya,” tuturnya.

Upacara pembukaan tersebut diakhiri dengan penyemamatan tanda pengenal kepada pengajar.

Turut berhadir dalam pembukaan ini wali santri dan tokoh masyarakat setempat.

 

Terpopuler