REPUBLIKA.CO.ID, SERANG— Setiap hari menjelang buka puasa Ramadhan warga menyerbu Kampung Ramadhan yang menjual berbagai jenis takjil berlokasi di halaman Masjid Agung At-Tsauroh di Jl Veteran Kota Serang Banten.
Kampung Ramadhan tersebut buka dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB setiap harinya. Para penjual makanan yang membuka lapak di lokasi tersebut tidak hanya berasal dari kota Serang tetapi banyak juga yang dari luar daerah seperti Lampung, Tangerang, Jakarta.
"Saya berjualan di sini karena ya bagi saya ini even yang pas untuk menjual makanan dan kebetulan saya dari Lampung jadi bisa sekalian cari pengalaman baru," kata Siti salah seorang penjual makanan di lokasi tersebut, di Serang, Rabu (15/5).
Dia mengatakan, para penjual menyewa lapak seharga Rp 1 juta untuk berjualan selama Ramadhan. Para pedagang mengaku tidak rugi dengan menyewa tenda Rp 1 juta per bulan karena hasil yang di peroleh sudah lebih dari cukup untuk membayar sewa lapak dan mendapat keuntungan.
Makanan yang banyak digemari dan diincar oleh masyarakat diantaranya makanan khas masyarakat Banten pada Ramadhan yakni ketan bintul. Ketan bintul adalah makan yang dibuat dari beras ketan dan ditaburi serundeng serta biasanya dilengkapi dengan sayur daging atau empal dengan harga rata-rata Rp 10 ribu per porsi.
"Saya beli ketan bintul ini 10 ribu. Kebetulan memang saya suka makanan khas warga Banten," kata Risa salah seorang pengunjung Kampung Ramadhan asal Baros Kabupaten Serang.
Selain makanan khas Banten ketan bintul jenis makanan lainnya yang dijajakan di Kampung Ramadhan tersebut seperti biasanya diantaranya, gorengan, kerupuk, asinan, kue - kue, es campur, siomay, dan berbagai makanan dan minuman lainnnya.
Makanan tersebut dijual ratusan pedagang makanan dengan menempati lapak atau tenda yang berjejer sepanjang jalan di halaman Masjid Agung At-Tsauroh Kota Serang. Kegiatan tersebut dilaksanakan hampir setiap tahun selama bulan Ramadhan oleh DKM Masjid At-Tsauroh Kota Serang.