Puasa Ramadhan Melatih Diri Istikamah

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa

Rabu 15 May 2019 19:30 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa Ramadhan dinilai dapat menjadi jalan melatih diri agar istikamah melakukan amal saleh serta menjauhi maksiat. Dengan begitu, seorang Muslim dapat memeroleh predikat takwa. Hal itu disampaikan Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama (Kemenag), Rohmat Mulyana saat kultum bakda zuhur di Musala at-Tarbiyah, Kantor Kemenag Pusat, Rabu (15/5).

Dia menjelaskan, puasa berfungsi mengembalikan fitrah kemanusiaan. Manusia yang tadinya gemar melakukan kebohongan, fitnah, dan saling mencela ditempa agar menjadi insan yang baik, santun, dan berbudi pekerti luhur.

Baca Juga

"Bahaya manusia sekarang ini adalah karena perubahan fitrah kemanusiaannya," kata Rohmat Mulyana, Rabu (15/5).

Ia menguraikan perintah puasa dalam surah al-Baqarah ayat 183. Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Menurut dia, ayat tersebut mengandung pesan yang sarat hikmah bagi kaum beriman. "Orang yang bertakwa adalah manusia super karena dia menjadi pribadi yang bisa menjalankan perintah dan sekaligus meninggalkan larangan Allah," ujarnya.

Rohmat juga menjelaskan kaitan antara iman dan takwa dengan akidah akhlak. Akidah berisi tentang imam, sementara akhlak berisi tentang takwa. Jika akidah dan akhlak bisa dijalankan, sejatinya adalah konsep pendidikan karakter.

Di samping berorientasi pada ketakwaan, ia mengatakan, puasa juga menyeimbangkan antara kebutuhan fisik dan non fisik manusia. "Manusia dianugerahi Tuhan dengan mental yaitu intelektual, emosional dan spiritual, yang bisa dilatih terus untuk dioptimalkan," jelasnya.

Terpopuler