Green Iftar di Masjid Burj Al Bakrie Jakarta

Red: Reiny Dwinanda

Rabu 15 May 2019 15:37 WIB

Jamaah Masjid Burj Al Bakrie Foto: FB Jamaah Masjid Burj Al Bakrie Jamaah Masjid Burj Al Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Masjid Burj Al Bakrie di Jakarta selama Ramadhan menerapkan konsep "hijau" dalam menyiapkan makanan pembuka puasa bagi pengurus maupun jamaah masjid. Konsep tersebut dijalankan dalam upaya meminimalkan sampah, terutama sampah plastik.

Dalam menjalankan konsep Green Iftar, pengelola masjid pada Selasa (14/5) menyajikan bakwan, tahu isi, lontong di atas nampan. Sementara itu, air minum dihidangkan dalam teko dan tersedia gelas melamin untuk jamaah. Minuman kemasan dan makanan dalam kemasan plastik, kardus, atau styrofoam tak ditemukan di Masjid Burj Al Bakrie.

Baca Juga

"Kami menekan perilaku yang dapat menghasilkan sampah banyak karena dapat mengganggu ekosistem," kata pengurus Masjid Burj Al Bakrie Andi Rahman di Basement Gedung Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta Selatan.

Masjid Burj Al Bakrie sudah tiga tahun menerapkan Green Iftar. Masjid Burj Al Bakrie, yang diresmikan pada awal 2015, mencanangkan Green Iftar tahun 2017 dan mulai melaksanakannya sejak Ramadhan 2018.

Andi mengatakan, cara itu ditujukan untuk menghindari tindakan yang mubazir dan berlebih-lebihan, sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang pengelolaan sampah untuk mencegah kerusakan lingkungan.

"Alhamdulillah penerapan ini sangat efektif, berbeda sekali ketika pertama kali bulan Ramadhan dilaksanakan di masjid ini berdiri pada 2015," kata Andi, yang sudah empat tahun menjadi pengurus masjid.

Menurut data Unit pelaksana Teknis Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang di Kota Bekasi volume sampah DKI Jakarta yang masuk ke TPST Bantargebang pada hari pertama puasa Ramadhan 1440 Hijriyah bertambah 864 ton dibandingkan pada hari biasa menjadi 7.864 ton.

Terpopuler