REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Seorang dokter metabolisme dan obesitas dari Uni Emirat Arab menjelaskan kebiasaan buruk yang harus dihindari selama bulan puasa. Salah satunya adalah dengan mengurangi memakan makanan yang mengandung terlalu banyak kalori.
"Tukar makanan berkalori tinggi dengan makanan buatan rumah yang lebih sehat dan kurangi karbohidrat," kata Keoala Healthpoint's of Bariatic and Metabolic Surgery, Abu Dhabi, Mohammed Alhadad, dilansir di Gulf Today, Rabu (15/5).
Selain mengatur pola makan, orang yang berpuasa juga sebaiknya tidak melupakan melakukan olah raga. Ia menyarankan, olah raga intensitas sedang seperti jalan cepat, jogging atau gym selama setidaknya 150 menit per pekan.
Di bulan Ramadan, banyak orang berharap untuk menurunkan berat badan. Namun, sering kali yang terjadi justru sebaliknya. Biasanya, hal ini terjadi karena pola makan yang tidak baik dan aktivitas tubuh yang tidak aktif.
"Mereka cenderung kurang aktif, makan terlalu banyak setelah berbuka puasa, dan memilih makanan kaya kalori tinggi, daripada menyiapkan makanan berbuka puasa dan sahur sendiri di rumah," kata dia.
Beberapa tips untuk menghindari makan berlebih adalah tetap terhidrasi dengan baik. Minum air putih antara 1-1,5 liter antara berbuka puasa dan sahur untuk menghindari sakit kepala dan kelesuan.
Pada saat sahur, jangan lupa juga untuk makan yang seimbang mislanya telur, keju rendah garam, atau buah-buahan dan air. Sementara itu, berbuka puasa dengan kurma dan air atau yogurt rendah lemak sebelum makan makanan utama. Tunggu 10-15 menit sebelum makanan makanan utama untuk memberi waktu perut menyiaapkan lebih banyak makanan.
"Mulailah makan anda dengan protein, kemudian sayuran. Ini adalah dua kelompok makanan paling penting. Berhentilah makan segera ketika anda merasa setengah kenyang. Jangan memakan makanan manis yang dijual dan usahakan buat jus anda sendiri," kata dia.