Jelang Musim Mudik, KAI tidak Lagi Sediakan Kereta Tambahan

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda

Selasa 14 May 2019 19:28 WIB

Calon penumpang memesan tiket kereta api melalui mesin pemesanan tiket di Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/5). Foto: Antara/Mohammad Ayudha Calon penumpang memesan tiket kereta api melalui mesin pemesanan tiket di Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengatakan, tidak akan lagi menyiapkan kereta tambahan menjelang tibanya musim mudik pada Ramadhan tahun ini. Sebab, kuota kereta tambahan telah disiapkan sebanyak 50 perjalanan per hari yang sudah dapat dipesan sejak bulan Februari lalu.

Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro, mengatakan, penambahan 50 kereta tersebut sudah merupakan kapasitas maksimum yang dapat disediakan oleh perseroan. Sebab, kata Edi, KAI juga harus mempersiapkan armada cadangan sebagai antisipasi keberjalanan mudik nantinya.

Baca Juga

“Tidak ditambah lagi. Kemarin sudah maksimum yang kita punya. Kita harus siapkan untuk cadangan selain buat lebaran,” kata Edi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/5).

Edi menjelaskan, tiket 50 kereta tambahan itu sudah mampu menambah jumlah kursi penumpang harian menjadi 247.010 kursi per hari dari kapasitas kursi normal per hari sebanyak 236.210 kursi. Artinya, KAI menambah kuota penumpang sebesar lima persen per hari.

Lebih lanjut, Edi mengatakan, kereta untuk periode lebaran telah terjual sebanyak 59 persen. Pembelian tiket itu terutama untuk perjalanan pada H-1 hingga H-5 hari lebaran. Sementara untuk H-6 sampai dengan H-10 lebaran kemungkinan masih banyak tersedia. Penyebabnya, kata Edi, karena masih banyak para pekerja yang belum mendapatkan kepastian hari libur.

Meski demikian, Edi menjelaskan, bagi masyarakat yang nantinya tidak mendapatkan kursi masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan kursi penumpang. Sebab, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak penumpang yang membatalkan keberangkatan.

“Jadi, untuk calon penumpang kalau nanti tidak dapat jangan berkecil hati. Nanti kalau ada yang batal, ambil saja,” kata dia.

Edi mengatakan, pihaknya menggandeng aparat TNI dan Kepolisian RI untuk melakukan penjagaan di daerah-daerah rawan kecelakaan demi mengamankan musim mudik. Ia mengatakan, daerah yang paling rawan untuk pelintasan kereta terdapat di Semarang yang menjadi bagian dari Daerah Operasional 4.

Total personel yang disiagakan untuk penjagaan yakni lebih dari 11 ribu personel dari KAI serta aparat gabungan TNI dan Polri sebanyak 1.500 orang. “Seluruh lintas kereta api akan dijaga,” ujarnya.

Terpopuler