REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak undangan buka puasa bersama pada Ramadhan ini? Buat diabetesi yang berpuasa, silaturahim semacam ini bisa menjadi tantangan tersendiri.
Ada kalanya, menu makanan buka puasa bersama tak bisa dipilih. Kala diabetesi tidak bisa menolak makanan yang dihidangkan, apakah boleh terus menyantapnya?
“Sebenarnya semua makanan boleh masuk ke dalam tubuh," ungkap pakar diabetes, Prof Sidartawan Soegondo.
Hanya saja, ada tiga hal yang harus diperhatikan penyandang diabetes, yaitu jumlah, jenis, dan jadwal. Artinya, para penyandang diabetes boleh saja minum es campur atau makan gorengan yang terhidang, namun mereka perlu membatasinya dalam jumlah yang sangat sedikit.
Ketika teman-teman yang lain minum es campur dengan mangkuk besar, maka diabetes hanya boleh semangkuk kecil. Porsi makanan lainnya juga harus disesuaikan.
Hal yang sama harus dilakukan kala dihidangkan sayur asem yang biasa dimasak dengan gula pasir sebagai menu makan beratnya. Sidartawan mengungkapkan, keluarga sebenarnya tak perlu sampai membuat dua versi masakan sayur asem, non gula dan dengan gula.
“Cukup sediakan satu masakan saja, namun makannya jangan banyak-banyak,” ungkap Sidartawan yang juga dokter spesialis penyakit dalam.
Begitupun juga dengan pemanis lainnya seperti kecap. Para penderita diabetes memang masih diperbolehkan untuk mencampurkan kecap ke dalam makanannya, namun tak dalam jumlah atau takaran yang terlalu banyak.
Sidartawan juga menyebut para penyandang diabetes jangan sampai terlalu memikirkan pola makan yang dibatasi sehingga menimbulkan stres. Sebab, jika stres, tingkat gula darah pun ikut meningkat.