Regenerasi Imam Shalat Tarawih di Amsterdam Belanda

Red: Agung Sasongko

Senin 13 May 2019 13:44 WIB

Shalat Tarawih berjamaah di PPME Al-Ikhlash, Amsterdam, Belanda, Sabtu (11/5). Foto: Dok Ustaz Khumaini Rosadi Shalat Tarawih berjamaah di PPME Al-Ikhlash, Amsterdam, Belanda, Sabtu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*

Salah satu Program PPME (Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa) al-Ikhlash Amsterdam adalah menciptakan generasi remaja yang dapat menjadi imam shalat. Sebagai Pusat Pendidikan dan kebudayaan Indonesia di Amsterdam, PPME memanfaatkan weekend untuk mendidik anak-anak remaja berani maju ke depan menjadi Imam shalat Taraweh meskipun hanya dua rakaat.

Subhanallah, meskipun lahir di Belanda, dididik dengan cara Belanda, tapi bisa mengaji dan menghafal Alquran, wow, sesuatu yang sangat mengagumkan. Seperti Sabtu (11/5), shalat Tarawih dua rakaat pertama dipimpin oleh anak remaja.

Sudah layak jadi imam dengan bacaan yang fasih dan hafalan juz ‘amma yang lancar. Pasti ini juga pengaruh orang tua yang shaleh sehingga bisa mencetak anak yang membanggakan orang-orang Muslim Indonesia di Indonesia di Belanda.

Pekan pertama di bulan Ramadhan 2019 ini dimulai oleh Raffi, putra dari Hansyah Iskandar (Ketua terpilih PPME al-Ikhlash Amstredam 2019-2023) dan Lita. Di Rakaat pertama, setelah membaca surat al-Fatihah, dilanjut dengan membaca surat al-Insyiqoq sampai habis dan lancar sekali.

Di rakaat kedua, setelah membaca surat al-Fatihah, dilanjut dengan membaca surat atThoriq. Subhanallah, betul-betul penanaman mental yang baik dan pembibitan imam asli dari didikan di Belanda.

Selama Ramadhan, setiap malam Ahad, secara bergilir bergantian, anak-anak remaja dipilih yang sudah bagus bacaannya dan hafalannya untuk menjadi imam taraweh pada dua rakaat pertama. Setelah itu dilanjutkan oleh Imam Taraweh aslinya.

Program ini dilakukan di saat weekend, karena jamaah banyak yang hadir dan orang-orang libur bekerja, sebagian ada yang sekalian itikaf, dan di saat itulah masjid ramai jamaah, dan tentunya makanan takjil serta sahur harus banyak disediakan oleh Panitia Ramadhan.

Sudah dijadwalkan calon-calon imam remaja Tarawih oleh Panitia Ramadhan divisi dakwah, Ustaz Tamsil. Sebanyak lima orang sudah dijadualkan untuk bersiap-siap menjadi imam pada jadual yang sudah ditetapkan.

Pada weekend ini, jumlah jamaah yang hadir mencapai 200 orang. Dari golongan remaja, orang-orang tua, tetangga-tetangga muslim maroko dan turki. Mereka senang ikut sholat taraweh bersama orang Indonesia yang ramah tamah.

Sebelum Tarawih dimulai, shalat Isya dipimpin oleh Imam lokal, secara bergantian setiap malamnya. Ustaz tamsil, Ustaz Musthofa, dan Ustaz Muharrom. Setelah selesai Tarawih, dilakukan zikir dan doa sebentar oleh imam.

Dilanjut langsung oleh Faishol sebagai bilal membaca seruan melakukan sholat taraweh. Majulah imam remaja memimpin taraweh dua rakaat, setelah itu dilanjut kembali oleh Ustadz Khumaini Rosadi.

Tarawih langsung dilakukan mengingat waktu yang sudah malam, pukul 23.20. kultum taraweh sudah dilakukan setelah shalat maghrib sambil menunggu sholat isya, kurang lebih sekitar satu jam.

Program ini dilakukan dalam rangka pembibitan imam yang semoga dengan program ini, lahir imam-imam dari anak-anak Indonesia di Belanda yang memakmurkan masjid dan fasih menyampaikan pesan dengan berbahasa Belanda. Semoga dengan program ini, akan tumbuh para imam, qori, dan penghafal alquran dari belanda. Amiin.

*Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, Dai Tidim Jatman,  Dai Ambassador Cordofa.