Buka Puasa KBRI Stockholm Dihadiri Warga India Hingga Mesir

Red: Nashih Nashrullah

Senin 13 May 2019 12:55 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Kedutaan Indonesia di Stockholm dan kelompok pengajian komunitas Indonesia pengajian al-Ikhlas di Stockholm mengelar buka puasa bersama yang juga dihadiri umat Muslim dari Swedia serta warga India, Pakistan, Bangladesh, dan Mesir yang diadakan di Wisma Dubes pada akhir pekan.

Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Stockholm, Swedia, Fajar Primananda, kepada Antara London, Senin (14/5) menyebutkan acara buka puasa diawali dengan tausiyahyang disampaikan Ustaz Dr Kun Mahardi dan sambutan Dubes Bagas Hapsoro.

Baca Juga

Dubes mengucapkan terima kasih kepada hadirin atas bantuan yang ditunjukkan baik berupa makanan, bantuan tenaga maupun pengaturan acara. “Hal ini sangatlah berarti bagi kita. Semoga apa yang sudah diberikan kepada kami itu dicatat amal baik dan mendapatkan imbalan dari Allah SWT,” kata Dubes.

Intisari yang disampaikan pada ceramah Dr Kun Mahardi adalah perlunya berbuat baik kepada sesama manusia. Sebagai bulan yang penuh dengan perjuangan, kesabaran, dan berkah. Menahan lapar sebagai solidaritas kepada golongan yang tidak berkecukupan.

“Allah SWT telah menunjukkan hal yang hakiki,” kata Ustaz Kun Mahardi. Disebutkan bulan suci ini adalah kesempatan bermunajat dan memberikan sedekah kepada sesama manusia.

Menurut ustaz yang menetap selama sembilan tahun di Denmark itu, Tuhan Yang Mahakuasa akan memberikan apa yang diperlukan hamba-Nya. “Bukan memberikan yang kita mau. Karena manusia itu tidak pernah puas untuk menerima rezeki atau nikmati,” ujar Kun.     

Godaan menahan diri itu diperlukan disemua kehidupan negara dan masyarakat. “Bergunjing, berbohong, mengumpat, marah, dan buruk sangka adalah sumber dari kehancuran dan bertentangan dengan spirit Ramadhan”, ujar Kun sembari menambahkan bahwa agama mengajarkan umatnya sifat sabar (hilm), rendah hati (tawadhu), pemurah, dan ahlak yang baik.

Selesai ceramah dilanjutkan dengan tanya jawab dan diteruskan buka puasa bersama dan sembahyang Magrib dan setelah menikmati hidangan makan malam.

Dibandingkan dengan di Indonesia, durasi berpuasa di Swedia untuk tahun ini lebih lama tiga jam. Indonesia waktu berbuka sekitar pukul 18.00, di Swedia waktu berbuka pukul 21.00. 

Sebagai gambaran, suasana jam lima pagi sudah sangat terang seperti jam sembilan pagi. Sementara suasana jam 20.00 malam masih terang seperti jam empat sore. 

Namun demikian, durasi yang lebih panjang terbantu dengan suhu dan lingkungan di Swedia yang teduh berkisar antara 7-12 derajat Celcius, jauh jika dibandingkan dengan Jakarta yang mencapai 34 derajat Celsius. Selain itu kualitas udara di Swedia juga tergolong sangat baik. Negara ini hampir tidak ada polusi, bahkan pemerintah dan rakyat Swedia sangat menjaga ketat alamnya.

 

 

Terpopuler