REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengaku, secara umum pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan dalam rangka menyambut arus mudik dan balik lebaran 2019. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memantau kondisi para pemudik, dengan mendatangi PO bus untuk dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan baik bagi sopir, maupun penumpang.
"Kemudian yang kedua, sosialisasi kepada masyarakat, dan nanti H-10 kita akan buka pos kesehatan karena pada saat itu puncak arus mudik. Jadi mulai sana kita akan buka pos kesehatan cukup banyak, disamping rumah sakit disiagakan, ada Puskesmas, pos kemanan, dan klinik," ujar Kohar di Surabaya, Senin (13/5).
Terkait fasilitas kesehatan yang disediakan, labjut Kohar, di wilayah Jatim ada 1.584 fasilitas kesehatan yang disiagakan bagi para pemudik lebaran 2019. Terdiri dari 239 unit rumah sakit, 924 unit puskesmas, 243 tambhan pos pengamanan kesehatan, dan 178 klinik yang disiapkan di seluruh jalur mudik.
"Bukan hanya di jalan tol. Jadi ada 1584 fasilitas kesehatan. Di tiap pos ada shiftnya, sehari tiga shift. Nanti akan kota hitung dulu kekuatan yang diturunkan," kata Kohar.
Kohar mengaku, pihaknya juga akan terus mensosialisasikan tips mudik sehat dan selamat. Di antaranya, menginhatkan pemudik untuk membawa bekal cukup, termasuk obat-obatan. Kemudian, pemudik juga diingatkan untuk selalu mengupayakan kondisi fisik dan kendaraan dalam kondisi prima.
"Tolong datang ke pos kesehatan kalau memang ada keluhan. Istirahatlah 15 menit setiap setelah dua jam mengemudi, kemudian kelola emosi ketika mengemudi, itu penting," ujar Kohar.
Kohar juga mengingatkan beberapa hal yang bisa menghilangkan konsentrasi pengendara, yang akibatnya bisa sampai menimbulkan kecelakaan. Di antaranya karena kelelahan, dehidrasi, kecapaian di jalan, dan terperangkap alam kemacetan.