ASDP Ternate Siapkan 8 Kapal Feri Layani Mudik

Red: Ani Nursalikah

Senin 13 May 2019 10:58 WIB

Ilustrasi. Foto: Antara/Reno Esnir Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ternate menyiapkan delapan kapal feri untuk melayani angkutan mudik dan balik Lebaran di Maluku Utara. Delapan kapal tersebut terdiri atas empat kapal feri milik ASDP dan empat kapal lainnya milik swasta.

"Delapan kapal feri tersebut dikonsentrasikan untuk melayani rute komersial, yakni Bastiong, Ternate-Rum, Tidore Kepulauan dan Bastiong-Sofifi, ibu kota Provinsi Malut," kata Manager Usaha ASDP Ternate Umar Sadik di Ternate, Senin (13/5).

Baca Juga

Jumlah kapal feri sebanyak itu dinilai sudah cukup memadai untuk melayani angkutan Lebaran di kedua rute komersial tersebut. Kalau pun terjadi lonjakan penumpang dapat diatasi dengan cara menambah trip penerbangan masing-masing kapal.

Selain itu, menurut dia, kalau terjadi lonjakan penumpang dan tidak bisa diatasi dengan penambahan trip penerbangan, ASDP bisa memanfaatkan kapal feri yang selama ini melayani rute Bastiong-Bitung, Sulawesi Utara. Khusus untuk rute perintis yang dilayani kapal feri ASDP sejumlah kabupaten/kota di Malut, seperti di Halmahera Utara dan Halmahera Selatan, kapal feri yang ada dinilai cukup melayani angkutan Lebaran walaupun sampai lonjakan.

Menurut Umar, sesuai pengalaman pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya, lonjakan penumpang dan kendaraan terutama terjadi pada H-2. Lebaran dan H+3 Lebaran adalah rute Bastiong-Rum, tetapi selalu diatasi dengan cara menambah trip penyeberangan.

Letak Pulau Ternate dan Pulau Tidore yang saling berdekatan membuat masyarakat Ternate yang ingin mengunjungi keluarga di Tidore atau sebaliknya lebih memilih menggunakan kapal feri. Mereka rata-rata membawa kendaraan untuk mobilitas saat berada di Ternate atau di Tidore.

Ia menambahkan, ASDP akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang akan mudik dan balik lebaran, terutama dari segi keselamatan. Salah satunya dengan cara semua kapal yang dioperasikan sudah terlebih dahulu menjalani perawatan.

Masyarakat yang akan menggunakan kapal feri saat mudik dan balik Lebaran diimbau untuk berperan dalam menjaga keselamatan dalam pelayaran dengan mematuhi semua ketentuan yang berlaku dalam pelayaran, termasuk harus memiliki tiket.