REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam mengantisipasi lonjakan penumpang saat musim mudik Lebaran 2019, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengerahkan dua kapal ke Pelabuhan Kalianget Sumenep, Jawa Timur. Kapal tersebut diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Ahad (12/5).
"Dua Kapal Rede untuk operasional dan akan dikelola oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) di Pelabuhan Kalianget Sumenep," kata Budi dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/5).
Budi menjelaskan Kapal Rede tersebut memiliki kapasitas sebanyak 80 penumpang yang dapat digunakan untuk angkutan Lebaran 2019. Selain untuk mengangkut penumpang, kapal tersebut juga dapat mengangkut rata-rata muatan kendaraan 10 ton.
Dia menilai kebutuhan pergerakan pada saat mudik banyak sekali. "Menurut laporan Pak Bupati, 350 ribu orang yang tinggal diluar dari Sumenep, oleh karenanya kita ingin mudik kali ini jauh lebih baik dari aspek keselamatan dan kapasitasnya," ujar Budi.
Budi menambahkan, setelah lebaran, akan ada tambahan satu Kapal Roro yang dikelola oleh PT ASDP untuk menambah kapasitas penumpang. Dia memastikan akan melakukan ramp check untuk meningkatkan keselamatan selama masa angkutan Lebaran 2019.
Selain itu, Budi menyarankan pemerintah daerah juga menyiapkan tenda-tenda sebagai antisipasi membludaknya jumlah penumpang di Pelabuhan Kalianget jelang Lebaran. "Tenda ini digunakan sebagai tempat yang nyaman bagi penumpang untuk menunggu kedatangan kapal," kata Budi.
Dia mengatakan di Samarinda banyak penumpang yang tidak terangkut di kapal dan memaksakan diri ikut naik. Dengan adanya tenda besar berkapasitas hingga 500 orang, menurut Budi, para penumpang dapat menunggu jadwal kapal berikutnya di dalam tenda.
Pada 2018, Kemenhub juga memberikan hibah kapal pelayaran rakyat 94 unit yang sebagian besar pembangunanya dilakukan di Jawa Timur. Kapal tersebut antara lain delapan kapal di Lamongan, delapan kapal di Pasuruan, dan delapan kapal di Banyuwangi.