Warga Antusias Menyambut 'Gerebek Kampung' Dompet Dhuafa

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hasanul Rizqa

Ahad 12 May 2019 19:09 WIB

Logo Dompet Dhuafa Foto: dok: Dompet Dhuafa Logo Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR —  Dompet Dhuafa kembali mengadakan “Gerebek Kampung.” Kali ini, program kemanusiaan itu digelar di Kampung Kadusewu, Rabak, Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Warga setempat tampak antusias menyambutnya.

“Gerebek Kampung” di bulan suci Ramadhan ini terdiri atas macam-macam kegiatan. Misalnya, layanan kesehatan, cukur gratis, dapur keliling, santunan yatim, mengecat mushola, dan sebagainya. Masyarakat dapat memanfaatkan semua itu secara cuma-cuma.

Baca Juga

Salah seorang penerima manfaat, Sadeli (37 tahun), mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya “Gerebek Kampung” Dompet Dhuafa. Ayah empat orang anak ini mengecek kesehatannya di posko medis Dompet Dhuafa. Dia menuturkan, badannya dalam beberapa hari belakangan terasa sakit, sehingga pekerjaannya sebagai buruh serabutan sempat terhenti.

Sadeli menuturkan, program layanan kesehatan gratis cukup jarang dihelat di kampunya. Tak heran bila warga begitu antusias memeriksakan kesehatannya kepada tim medis Dompet Dhuafa. Apalagi, menurut dia, puskesmas terdekat dari kampungnya cukup jauh.

Seorang warga mesti menempuh satu jam perjalanan dengan sepeda motor atau tambah setengah jam lagi bila memakai kendaraan umum untuk sampai ke sana. 

“Karena untuk menuju pelayanan kesehatan di puskesmas harus menempuh satu jam perjalanan. Alhamdulillah, saya berterima kasih karena kegiatan seperti ini sangat membantu,” katanya saat ditemui Republika.co.id, setelah memeriksakan kesehatannya, kemarin.

Sementara itu, Lina (35 tahun) juga mengaku senang dengan adanya layanan kesehatan gratis dari DD. Istri seorang pekerja mesin ini bersyukur lantaran adanya layanan kesehatan gratis yang diselenggarakan Dompet Dhuafa.

Pelayanan kesehatan gratis ini, menurut dia, sangat membantu semua warga yang mayoritas memerlukan bantuan (mustahik). "Terimakasih sama Dompet Dhuafa semoga layan kesehatan gratis terus ada," kata ibu dua anak itu.

Selain di pos kesehatan gratis, banyak warga tampak meramaikan pos dapur keliling (darling) milik Dopmpet Dhuafa. Darling itu digelar supaya para warga dapat bergotong royong memasak menu buka bersama.

Siti Robiatul Adawiah (55 tahun) mengaku senang kampungnya terpilih oleh Dompet Dhuafa sebaagi lokasi program “Gerebek Kampung.” Menurutnya, program ini bisa membuat kebersamaan antarwarga semakin erat. Dia pun berharap, “Gerebek Kampung” dapat dihelat setidaknya tiap dua kali per tahun.

"Harapannya jangan sekali saja dan jangan bulan puasa biar lebih ceria," katanya.

Sementara itu, di kampung yang sama Dompet Dhuafa juga mengadakan pos trauma healing. Lokasinya di Madrasah Diniyah, yakni lembaga pendidikan yang didirikan Abah alias KH Ali. Meskipun namanya trauma healing, kegiatan ada di sana lebih pada aktivitas riang gembira untuk anak-anak, bukan memulihkan suatu trauma.

Tampak banyak anak-anak di sana. Mereka begitu ceria ketika seorang relawan Dompet Dhuafa menggelar sejumlah permainan.

"Ayo kita ulang tepuk anak shaleh. Kalau ketika menyebut Laillahaillah harus acungkan jari tangannya satu, karena Tuhan kita satu," seru Susanto—relawan Dompet Dhuafa di lokasi—selaku instruktur permainan kepada mereka.

Setelah mengajak anak-anak berbaris rapi, susanto meminta anak-anak untuk tenang dan berada dalam satu barisan berbanjar. Mereka diminta berbaris untuk dibagikan masing-masing paket bantuan sekolah dari Dompet Dhuafa.

"Tenang semua kebagian yang ada di dalam. Karena yang di dalam adalah anak-anak soleh dan soleh yang diam gak ribut dan untuk perempuan jilbabnya selalu dipakai," katanya.

"Kebetulan mau masuk ajaran baru dapat perlengkapan sekolah sangat membantu. Terimakasih Dompet Dhuafa," kata seorang ibu mengomentari bagi-bagi alat tulis sekolah itu.