REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi membagi-bagikan panduan untuk berpuasa selama bulan suci Ramadhan. Pihaknya mengunggah tips demikian melalui akun Twitter resmi serta berbagai akun media sosial lainnya.
Seperti dilansir Arab News, Ahad (12/5), kiat-kiat Ramadhan itu terutama berkaitan dengan pilihan makanan dan minuman. Sebab, seorang Muslim yang berpuasa harus menahan lapar dan dahaga sekitar 15 jam, semisal di Tanah Suci.
Pengamal puasa Ramadhan dianjurkan mengutamakan keadaan rehidrasi. Karena itu, sajian buka puasa dan sahur dianjurkan untuk diisi menu sayur-mayur, buah-buahan, dan bahan makanan dengan karbohidrat kompleks untuk menstabilkan kadar gula di dalam darah.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengimbau masyarakat Muslim untuk memulai berbuka puasa dengan sajian kurma, sup, dan makanan lokal apa pun, asalkan kaya vitamin, serat, dan mudah dicerna. Selain itu, olahan yang kaya protein juga penting, seperti daging atau susu, untuk meregenerasi sel.
Umat disarankan menghindari makanan kalengan. Apalagi, sajian instan yang mengandung banyak gula, zat pewarna, dan perasa buatan.
Minuman kaleng atau dalam kemasan dikhawatirkan memiliki nilai gizi yang buruk. Konsumsi glukosa instan ke dalam tubuh tidak hanya menimbulkan efek jangka pendek, tetapi juga menyebabkan lonjakan kadar gula di dalam darah. Kalau terlalu sering mengonsumsi sajian dengan pemanis buatan, seorang yang berpuasa bisa merasa cepat kelelahan dan dehidrasi.