Ngabuburit di Masjid Besar Lembang yang Adem

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda

Ahad 12 May 2019 15:38 WIB

Penjual musiman menawarkan makanan takjil. (Ilustrasi) Foto: Antara/Siswowidodo Penjual musiman menawarkan makanan takjil. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Cuaca yang adem serta objek wisata alam yang banyak, membuat Lembang, Bandung Barat menjadi destinasi yang sering dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Di bulan puasa Ramadhan ini, pengunjung pun bisa menghabiskan waktu di dua tempat yang menjadi incaran warga yaitu Masjid Besar Lembang dan Alun-alun Lembang.

Tepat di depan masjid, terdapat alun-alun Lembang. Tempat ngabuburit para warga Lembang dan sekitarnya. Selama bulan puasa Ramadhan, puluhan orang berkerumun di tempat tersebut. Sekadar untuk ngabuburit atau membeli makanan pembuka puasa.

Baca Juga

Saat ditemui, anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Lembang, Aef Saefulloh bercerita jika masjid berdiri sejak tahun 1937 dengan kondisi masih sederhana. Pertamakali dibangun katanya, bangunan masjid masih menggunakan bahan kayu.

Sedangkan tanah yang digunakan sebagai lahan masjid, merupakan wakaf dari seorang pengusaha di Lembang. "Dulu, informasi yang saya terima pernah jadi tempat pengungsian zaman gerombolan (PKI)," ujarnya, Ahad (11/5).

Sejak berdiri, pengelolaan masjid dilakukan oleh pemuda Ansor. Kemudian berkembang dikelola oleh pengurus DKM yang mayoritas penduduk Lembang dan sekitarnya. Menurutnya, bangunan masjid saat ini terbilang megah.

Kondisi masjid saat ini, Aef mengatakan memiliki bangunan dua lantai dengan tempat shalat yang bisa menampung ratusan jamaah. Kemudian, lokasi parkir yang memadai serta tempat wudu yang relatif besar dan kantor DKM.

"Dulu (masjid) kayu, sekarang beton. Sekarang berkembang, ada lantai dua, terus toilet, terus ada kantor kesekretariatan," katanya.

Selama bulan puasa Ramadhan, menurutnya pihak DKM melaksanakan berbagai kegiatan seperti tarawih, pengajian remaja masjid, tilawah dan kajian menjelang berbuka. Serta menyiapkan takjil untuk seratus orang yang ingin berbuka di masjid.

"Banyak yang datang, orang sini (Lembang) maupun luar. Kita juga sehabis tarawih baca Alquran satu juz tiap hari. Para peserta tilawahnya pengurus dan jamaah," ungkapnya.

Selain masjid, daya tarik ngabuburit di wilayah Lembang sendiri yaitu pasar kuliner di Alun-Alun Lembang. Banyak warga setempat dan sekitarnya yang berburu takjil ke alun-alun. "Tiap Ramadhan ada jajanan kuliner buat mereka yang ngabuburit," katanya.