REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencari menu berbuka sangat tepat untuk mengunjungi bazar di pasar Bendugan Hilir atau Benhil, Jakarta Pusat. Di sana terdapat berbagai aneka makanan dan jajanan untuk berbuka, salah satunya adalah nasi gudeg.
Makanan khas asal Yogyakarta itu akan memuaskan rasa lapar selama menjalani ibadah puasa. Amirul Syah (22) sang penjual mengaku, telah menjual nasi gudeg sejak berumur 18 tahun.
Bersama dengan ibunya, Amirul telah menjajakan dagangan sejak pukul 13.00 WIB. Dia mengatakan berjualan di Benhil dapat meningkatkan omsetnya hingga dua kali lipat.
"Kalo hari biasa saya berjualan di Jalan Sabang, (Jakarta Pusat). Bisanya dapat Rp 1 juta saja rata-rata," katanya. Sedangkan, dalam sehari berjualan di Benhil dia mampu memperoleh Rp 2 juta lebih dalam sekali dagang. Omset itu, kata Amirul diperoleh dari berjualan sejak pukul 12.00-18.00 WIB.
Pria asal Yogyakarta itu menceritakan, Ramadhan tahun lalu mendapat tempat berjualan di samping pasar yang sedang dibangun. Saat itu, Amirul mengatakan hanya dapat memperoleh Rp 1,5 juta dalam sehari. Namun, pada Ramadhan tahun ini, dia memperoleh tempat stategis yang berada tepat di pinggir Jalan Raya Benhil.
Pada puasa kali ini, Amirul memprediksi pendapatannya akan terus meningkat. Sebab, pada hari pertama dan kedua berjualan di Benhil, barang dagangannya terus mengalami peningkatan.
"Gudeg ayam yang laris. Hari ini saya bawa 60 ekoran ayam sudah ludes jam 16.00 WIB. Kemarin bawa 40 sudah habis. Besok rencananya akan menyiapkan 80 ekoran ayam," katanya.
Untuk harga, dia mengatakan tak mematok tinggi meskipun pada bulan Ramadhan. Dengan berbagai macam variasi seperti angka, telor dan ayam harga gudeg dipatok mulai Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu rupiah.
"Tergantung menu apa yang diminta, kadang ada saja yang minta macam-macam," jelasnya.
Agar dapat menikmati gudeg di pasar Benhil, disarankan untuk datang lebih awal. Sebab, jelang maghrib, gudeg yang dijual Amirul sudah ludes terjual.
"Rata-di sini mulai rame jam 13.00-15.00 WIB, untuk gudeg jam 16.00 WIB sudah beres-beres. Gudeg ayam tadi kita jam 15.00 udah menolak pembeli," katanya.