Pengalaman Tarawih WNI di Masjid Jami Pertama Kota Cambridge

Red: Nashih Nashrullah

Jumat 10 May 2019 22:55 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— London (ANTARA) - Kota Cambridge yang dikenal sebagai kota pelajar tertua di Inggris terletak sekitar delapan mil di utara kota London boleh berbangga dengan berdirinya bangunan masjid pertama di Inggris yang disebut dengan masjid hijau yang dapat menjadi jembatan budaya Islam di Inggris abad ke-21.

“Alhamdullilah kami bisa melaksanakan shalat tarawih pertama di masjid baru ini,”  ujar Harmein Ferdinal Pribadi kepada Antara London, Jumat.

Baca Juga

Bersama sang istri, Pancanita Kaloko, serta putra semata wayang mereka, Harmein merasa bahagia dan puas bisa shalat tarawih bersama dan berjumpa dengan saudara seiman. “Walau berbeda kebangsaan tapi kita langsung akrab,” ujar Harmein yang mempunyai bisnis Hotel dan Restauran di daerah Faringdon di Kota Oxford.

Menurut Harmein yang menjadi konsultan Representative St Clarea Oxford, dia bersama keluarga kecil sengaja datang ke Cambridge dari Faringdon yang ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan.

“Begitu lihat masjidnya masya Allah merinding dan kagum bisa datang ke rumah Allah yang baru saja dibuka dua minggu sebelum Ramadan,” ujar Harmein

Begitu pun saat ditanya kesan-kesannya akan bangunan masjid yang dirancang Marks Barfield Architects, yang memenangkan kontrak asli pada 2009, dia memberi pujian.

“Kami bangga banget di negara minoritas bisa menyajikan masjid yang Indah ini di sini kami juga menjadi sangat nyaman menjalani ibadah shalat fardhu dan shalat sunat tarawih yang 20 rakaat dan tiga rakaat selesai shalat tarawih sampai pukul 00.45 jadi akhirnya kami berjalan di hotel yang terdekat.”

Harmein mengaku shalat di masjid merasa nyaman dan pada malam itu terdapat lebih dari seribu lelaki maupun perempuan serta anak-anak sebagai jemaahnya.

Suasananya seperti bukan di Inggris dan di tempat wudu dilengkapi dengan alat pengering kaki. “Saya belum pernah menemukan di masjid di dunia yang lantainya tetap terjaga bersih dan kering seperti ini.”

Menurut Harmein, pengurus masjid juga memberikan kesempatan kepada saudara non- Muslim datang dan datang dan melihat keindahan masjid dan juga ada pemandu bagi mereka yang membutuhkan informasi tentang masjid.

Arsitek di balik "masjid hijau pertama" di Inggris mengatakan bangunan itu akan menjadi "jembatan budaya" bagi Islam di Inggris pada abad ke-21.

Masjid Pusat Cambridge, di Mill Road, berharga 23 juta poundsterling dan memiliki kapasitas untuk seribu orang. Masjid yang dibuka untuk shalat pada tengah hari pada hari Rabu setelah lebih dari satu dekade dalam perencanaan.

Juru bicara Dr Abdal Hakim Muraddari Cambridge Mosque Trust, mengatakan bahwa di kota itu diperkirakan terdapat 6.000 warga Muslim yang biasanya melakukan ibadah shalat secara bergiliran di pusat-pusat Islam yang lebih kecil dan terlalu padat di tempat itu serta rumah-rumah yang dikonversi.

"Ada kebutuhan mendesak akan masjid yang layak di Cambridge, ini adalah ide yang sudah terlambat," ujarnya, sembari menambahkan Cambridge adalah kota global tetapi lambat untuk memiliki ruang multi-budaya seperti ini. 

 

Terpopuler