Mengintip Busana Ramadhan-Lebaran Ria Miranda dan CottonInk

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda

Jumat 10 May 2019 20:15 WIB

Koleksi terbaru Ria Miranda x COTTONINK untuk Hari Raya. Foto: Dok Ria Miranda Koleksi terbaru Ria Miranda x COTTONINK untuk Hari Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer busana Muslimah Ria Miranda dihadapkan pada tantangan yang cukup rumit ketika memutuskan untuk bekerja sama dengan CottonInk. Ia mengatakan, menyatukan ide tiga kepala dalam dua brand lumayan rumit.

Selain itu, pelanggan keduanya pun berbeda-beda. CottonInk biasa main di baju-baju basic, sedangkan Ria terkenal dengan sentuhan embroidery, drapery, dan lainnya.

Sebagai titik temu, Ria setuju untuk lebih banyak memakai bahan katun, rayon, dan viscose. Bahan-bahan tersebut tidak pernah dipakai Ria.

"Koleksi ini bisa buat sehari-hari, juga buat Lebaran. Jadi buat awal Ramadhan sampai Lebaran ada semua. Kebetulan ada 30 artikel juga," ungkap Ria.

photo
Koleksi terbaru Ria Miranda x CottonInk untuk Hari Raya.

Creative Director CottonInk, Carline Darjanto, mengakui kolaborasi bersama Ria tentu ada tantangannya. Mereka harus memikirkan cara terbaik menggabungkan dua identitas brand sehingga cocok untuk semua pelanggan.

"Ria kuat di print, motif cantik, detail berbeda. Sementara kami tidak pernah main print begini. Biasanya main simple abstrak," ungkapnya.

Enam print karya Ria kemudian diperkaya untuk menyelipkan sisi khas CottonInk. Menurut Carline, baju karya Ria cocok dipakai di kesempatan tertentu, misalnya arisan dan terlebih saat Lebaran.

"Tapi enggak bisa buat jemput anak," ujar Carline.

Di antara hasil kolaborasi Ria dan CottonInk, ada beberapa baju yang lebih dominan ciri khas CottonInk. Motif garis dan siluet santai lebih pas untuk busana sehari-hati.

"Menjembatani ide CottonInk dan Ria Miranda," kata Carline.

Ria menjelaskan, kreasinya dengan CottonInk mengambil tema besar koleksinya, yaitu tentang cinta. Dari cinta, menurut Ria, ada turunan kisah romantis yang melahirkan tema "Kasmaran".

"Kasmaran" dibuat terinspirasi dari cinta dan keindahan lukisan klasik dari era Dinasti Ming. Lukisannya sarat makna dan lembut. Koleksi ini mengusung tema Yansa yang dalam bahasa Mandarin berarti warna.

"Ornamen di sana dituangkan ke motif. Ada beberapa drapery yang mengambil dari cerita baju-baju disana.

Kenapa Cina diambil untuk koleksi Ramadhan dan Lebaran? Ria mengatakan, ia ingin sesuatu berbeda. Ia menawarkan warna-warna pastel dan perpaduan navy blue dan pastel.

"Tak hanya ornamen Arab yang menarik untuk dijadikan motif print, ornamen Cina juga bisa," ungkapnya yang juga memasukan motif awan dari batik mega mendung.