Pariaman Bentuk Tim Pengamanan Masjid dari Ledakan Petasan

Red: Reiny Dwinanda

Jumat 10 May 2019 17:45 WIB

Main petasan (ilustrasi) Foto: Republika/Tahta Aidilla Main petasan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Pariaman, Sumatra Barat membentuk tim pengamanan ledakkan petasan selama Ramadhan 1440 Hijriah. Tim berjaga di 35 masjid dan mushala.

"Tim khusus kami bentuk semenjak Selasa lalu untuk mengamankan masjid dan mushala di Pariaman," kata Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Pariaman Elfis Chandra di Pariaman, Jumat.

Elfis mengatakan, pengamanan tersebut bertujuan agar warga di daerah itu yang tengah menjalankan ibadah shalat di masjid tidak terganggu kekhusukannya oleh suara letusan petasan yang diledakkan oleh remaja atau anak-anak. Ia mengungkapkan, petasan berdaya rendah milik anak-anak yang main petasan di masjid dan mushala telah disita dalam operasi tersebut.

"Pada saat itu, kami hanya memperingatkan anak-anak itu agar tidak lagi menggunakan petasan, jadi sifatnya persuasif," katanya.

Tindakkan yang dilakukan pihaknya tidak saja untuk menjaga kekhusyukan warga saat menjalankan ibadah selama Ramadhan, namun juga untuk melindungi anak-anak dan warga dari bahaya ledakan. Elfis mengatakan, pihaknya akan melaksanakan razia petasan agar tidak ada pedagang yang menjual barang berbahaya itu di Kota Pariaman.

"Untuk razia itu kami atur jadwalnya," ujar Elfis seraya meminta warga untuk membantu pihaknya agar tidak ada anak yang meledakkan petasan di daerah itu.

Sementara itu, menurut warga Pariaman Tengah Arman (49), suara ledakkan petasan sering terdengar usai pelaksanaan shalat Tarawih. Demikian pula saat sahur.

Terpopuler