REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan anak tampak mengantre di lapangan Johr Al Deek, Gaza Tengah, Palestina, beberapa waktu lalu. Mereka akan menerima paket buka puasa dari Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Satu per satu paket dikeluarkan dari dalam mobil berlogo ACT. Anak-anak pun tampak tersenyum saat menerimanya. Senyum mereka menjadi tanda terima kasih dan doa tulusnya untuk para donatur melalui ACT.
ACT juga mendistribusikan paket bantuan ke rumah-rumah di desa Gaza ini. "Paket iftar ini kami distribusikan langsung dari Dapur Umum Indonesia di Gaza. Insya Allah ACT akan terus melakukan rangkaian distribusi iftar bersamaan dengan distribusi paket sahur selama Ramadan ini di Gaza,” ujar Andi Noor Faradiba juru bicara Tim Global Humanity Response (GHR)-ACT melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/5).
Paket-paket yang diberikan pada awal Ramadan itu terdiri dari nasi dan ayam. Ada pula sejumlah makanan lain untuk dapat menunjang kebutuhan nutrisi anak-anak. Misalnya, buah, jus, dan lain-lain.
Penerima manfaat dari pembagian iftar kali ini adalah masyarakat prasejahtera yang tinggal di Gaza. Selain di Johr Al Deek, paket iftar didistribusikan kepada sekitar 500 warga yang tersebar di sekitar Gaza, yakni di Al Amreekiya dan Al Qarya Al Badawiya. Dua wilayah tersebut sempat menjadi target serangan Israel pada Sabtu (4/5) lalu.
Ramadan ini memang menjadi Ramadan yang berat buat warga Palestina, khususnya di Gaza. Serangan dari Israel memang seolah tidak mengambil jeda, bahkan ketika bulan suci tiba. Dua malam menjelang bulan Ramadan, Israel menjatuhkan serangan udara di tiga belas titik di Gaza.
Al Jazeera mencatat 26 korban jiwa dalam serangan tersebut, diperkirakan dua orang dari 26 korban jiwa itu merupakan anak-anak yang masih berusia balita. Sementara dilaporkan juga oleh Antara, sebanyak 177 orang luka, dan 135 rumah rusak akibat dari serangan itu.