600 Ribu Orang Diprediksi Mudik dengan Kapal Pelni

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih

Jumat 10 May 2019 10:21 WIB

Ditjen Perhubungan Laut menyerahkan dua kapal Tol Laut kepada 2 (dua) operator pelayaran yaitu PT Pelni dan PT Djakarta Lloyd di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur. Foto: Ditjen Hubla Ditjen Perhubungan Laut menyerahkan dua kapal Tol Laut kepada 2 (dua) operator pelayaran yaitu PT Pelni dan PT Djakarta Lloyd di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memprediksi akan terjadi kenaikan penumpang sebesar 3,5 persen pada mudik tahun ini. Pada tahun 2018, penumpang Pelni sebanyak 604.202.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan dalam empat bulan terakhir, pada hari-hari biasa penumpang Pelni meningkat dari 852.255 menjadi 1.172.143 pelanggan atau naik rata-rata 38 persen per bulan dibanding tahun lalu.

“Kami belum dapat menambah armada, namun akan berusaha meningkatkan frekuensi dengan menambah pelayaran di beberapa ruas prioritas di daerah kantong-kantong penumpang selama Lebaran,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (10/5).

Pada Lebaran 2019, Pelni menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dengan 83 pelabuhan singgah melayani 1.239 ruas dengan total kapasitas angkut 33.608 pax atau seat per hari. Pelni juga melayani 46 kapal trayek perintis menyinggahi 305 pelabuhan, 4.620 ruas dengan kapasitas 13.961 pax per hari.

“Pelni menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dan 46 kapal trayek perintis yang terkonektivitas secara tersistem,” ucapnya.

Dalam Angkutan Lebaran kali ini, Pelni membagi menjadi tiga wilayah pelayanan meliputi Wilayah Barat, ruas Batam-Belawan, Sampit-Semarang, Sampit-Surabaya, Kumai-Semarang, Kumai-Surabaya, Batam-Tanjung Priok. Wilayah barat akan dilayani 6 kapal, KM Kelud dan KM. Dorolonda untuk ruas Batam-Belawan. KM Kelimutu, KM Binaiya, KML Leuser KM. Egon dan KM Lawit untuk ruas Kumai-Semarang, Sampit, Pontianak dan Surabaya. Untuk wilayah barat, Pelni mengoperasikan enam frekuensi  reguler, 21 frekuensi tambahan, totalnya menjadi 27 frekuansi pemberangkatan.

Wilayah Tengah terdiri ruas Balikpapan-Surabaya, Makasar-Bima, Tarakan-Parepare, Nunukan-Parepare, Makasar-Labuan Bajo, Baubau-Makasar, Kupang-Lewoleba, Balikpapan-Makasar, Bontang-Awarange, Kupang-Makasar, Makasar-Maumere dan Ambon-Baubau. Pada ruas ini, PELNI mengoperasikan 32 frekuensi reguler, 15 frekuensi tambahan,  totalnya ada 47  keberangkatan.

Wilayah Timur terdiri ruas Ambon-Bandaneira, Manokwari-Sorong, Jayapura-Biak, Sorong-Manokwari, Manokwari-Biak, Ambon-Tual, dan Biak-Makowari. PELNI mengoperasikan 23 frekuensi reguler, delapan frekuensi tambahan, totalnya menjadi 31 frekuensi keberangkatan.

“Dari tiga wilayah secara total Pelni mengoperasikan 61 frekuensi reguler, 44 frekuensi tambahan dan totalnya 105 keberangkatan”, ucapnya.

Ke depan, Pelni terus melakukan perbaikan pelayanan  dimulai sejak penjualan tiket, di pelabuhan dengan sistem kontrol dengan  Departure Control System (DCS)  dan pelayanan di atas kapal. 

“Kami mengatur penumpang sejak pemesanan tiket dari yang rumit dibikin sederhana, mudah, cara pesan, cara bayar, dan pemeriksaan dengan DCS,” ungkapnya. 

Terpopuler