Beda Agama tak Halangi Non-Muslim Berbagi Ratusan Iftar

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah

Kamis 09 May 2019 22:00 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Seorang non-Muslim berkebangsaan India yang membangun sebuah masjid di Fujairah, Uni Emirat Arab, menggelar buka puasa bersama bagi ratusan Muslim setiap harinya.  

Pengusaha India bernama Saji Cheriyan itu dijuluki sebagai duta besar perdamaian dan toleransi setelah dirinya mendirikan sebuah masjid untuk para pekerja Muslim yang tinggal di sebuah kompleks pekerja. Kompleks tersebut pun disewanya untuk karyawan yang bekerja secara tersebar di 53 perusahaan di kawasan Fujairah.   

Baca Juga

Masjid yang didirikan Cheriyan itu bernama Mariam Um Eissa. Masjid yang dibangun dengan biaya 1.3 juta dirham itu berada di kompleks Real Ville East Estate dari Al Haul Industrial Estate. 

Di masjid itu, Saji Cheriyan menjadi tuan rumah buka puasa bagi sekitar 800 orang termasuk pekerja dan karyawan dari berbagai perusahaan d di wilayah tersebut. 

“Masjid dibuka pada malam 17 Ramadhan tahun lalu. Jadi, saya bisa menawarkan buka puasa untuk para jamaah hanya untuk hari-hari yang tersisa. Tapi mulai tahun ini, saya akan melakukannya setiap hari,” kata Saji seperti dilansir Gulf News pada Kamis (9/5). Dia pun menceritakan tentang kemakmuran hidup yang dialaminya pascamembangun masjid. 

“Saya mendapat lebih banyak bisnis setelah itu. Uang yang saya berikan ke masjid telah kembali kepada saya. Bahkan sekarang, ketika saya menghabiskan uang untuk berbuka puasa, saya mendapatkannya kembali melalui pekerjaan baru. ” katanya. 

Saji Cheriyan yang akan berusia 50 tahun itu mengatakan bahwa pengalamannya adalah contoh bagi orang-orang untuk percaya pada perkataan bahwa semakin memberi dengan niat murni, semakin banyak yang akan diterima.“Saya punya cukup uang untuk menjalani kehidupan yang layak. Tidak ada gunanya menyimpan saldo besar di akun saya. Saya tidak akan membawa apa pun ketika saya mati. Kepuasan yang saya dapatkan dengan melakukan ini adalah sesuatu yang istimewa. Ini tak ternilai,” katanya. 

“Aku berutang banyak pada tanah ini. Kita perlu menghargai mereka atas cara mereka menerima orang-orang dari berbagai negara dan agama. Banyak orang Arab memanggil saya untuk menghargai. Orang-orang yang berbuka puasa di sini mengingat saya dan keluarga saya dalam doa mereka,” katanya.

Untuk menu buka puasa di masjid tersebut seperti kurma, buah-buahan segar, makanan ringan, jus, air dan biryani. “Saya telah membuat pengaturan untuk menawarkan berbagai jenis biryani sehingga mereka tidak bosan makan hidangan yang sama setiap berbuka puasa. Saya tahu apa artinya bagi seseorang yang menghasilkan 800 dirham-1000 dirham,”katanya.

Abdul Qayum seorang sopir bus Pakistan berusia 63 tahun yang berbuka puasa memuji apa yang dilakukan Sajil Cheriyan.“Dunia membutuhkan orang-orang seperti dia. Jika tidak ada orang seperti dia, dunia akan berakhir. Kami berdoa untuknya. Allah akan memberkatinya,” katanya.

Vajas Abdul Wahid seorang asisten manajer sebuah perusahaan di daerah itu mengatakan masjid dan berbuka puasa yang diselenggarakan oleh Saji tak hanya bermanfaat bukan hanya bagi para pekerja di daerah itu. Namun juga bagi karyawan yang tinggal jauh di daerah lain.

“Ada lebih dari 50 karyawan yang tinggal di daerah ini. Karyawan senior dan buruh tinggal di akomodasi terpisah. Tapi, ketika kita datang ke sini, kita semua sama. Kami berdoa dan berbuka bersama.”  

 

Terpopuler