Seteguk Zamzam Pelepas Dahaga Puasa Seharian

Red: Muhammad Subarkah

Kamis 09 May 2019 17:19 WIB

Sukarelawan pembagi air zamzam. Foto: Uttiek M Panji Astuti Sukarelawan pembagi air zamzam.

Oleh: Uttiek M Panji Astuti, Traveler dan Penulis Buku

“Zamzam… Zamzam…,” tawarnya sambil menyodorkan gelas plastik. Saya terima gelas plastik berisi Zamzam itu sambil mengucapkan, “Syukron.” Beberapa orang mulai merubung sambil menyodorkan tangan.

Saya menyebutnya zamzam man. Entah apa nama sebenarnya. Keberadaan mereka baru saya lihat tahun ini di Masjidil Haram. Saat umrah tahun-tahun sebelumnya, mereka belum ada.

Seorang laki-laki, menggendong dispenser berisi Zamzam, sambil membawa gelas plastik. Ia berjalan di seputaran mataf (area thawaf) menawarkan Zamzam pada siapa saja.

Keberadaannya sangat membantu. Karena saat mataf padat, kalau harus keluar dari arus manusia yang sedang tawaf untuk sekadar mangambil zam-zam dan nanti kembali lagi, akan memakan waktu. Kapapun terasa haus, kita bisa minta zamzam pada para zamzam man ini.

photo
Membagi air Zamzam dan sekaligus mengumpulkan bekas gelar minumnya dalam plastik oleh sukarelawan di area mataf Masjidil Haram.

Tahukah berapa banyak Zamzam yang disediakan oleh pemerintah Saudi melalui Kantor Penyediaan Air Zamzam Terpadu untuk Masjidil Haram setiap harinya?

Total tersedia 2.706.000 liter per hari! MasyaAllah...

Seperti dikutip dari Makkah an-Nadwah, “Khusus untuk area di dalam Masjidil Haram disediakan 1.641 kiloliter lebih setiap hari. Sedang untuk area di pelataran Masjidil Haram disediakan 1.065 kiloliter per hari. Total sekitar 2.706 kiloliter atau 2.706.000 liter Zamzam yang disediakan per hari,” ungkap Aifan bin Muhammad al Juaid, Direktur Penyediaan Air Zam-zam di Masjidil Haram.

Lalu, berapa banyak gelas plastik yang disediakan? Tak kurang dari 3 juta gelas plastik yang disediakan setiap harinya.

Namun, jumlah itu berkurang separuhnya di bulan Ramadhan. Apa pasal? Selama hampir 14 jam dalam satu hari tidak ada yang mengambil Zamzam.

Dan ternyata, selama bulan Ramadhan sebelum waktu berbuka, dispenser Zamzam yang posisinya di depan sengaja dikosongkan. Saya juga baru tahu informasi tentang ini.

Suatu kali ada sahabat saya umrah Ramadhan bersama anaknya yang masih kecil. Usai thawaf, si anak dehidrasi hingga lemas. Ia lalu bergegas mencari air Zamzam. Dan ternyata, semua dispenser yang menghadap depan dikosongkan.

Paniklah! Ia berusaha mencari air kesana-kemari, namun tidak ada yang tersedia. Akhirnya anaknya digendong keluar masjid dan baru mendapat air di tempat wudhu.

Tips untuk yang akan umrah Ramadhan bersama anak yang masih kecil. Ada baiknya bawa air minum untuk berjaga-jaga. Siapa tahu si anak lemas usai thawaf, bisa segera diberikan minum.

Saya pernah melihat pemandangan yang mengharukan saat umrah Ramadhan.

Karena di bulan Ramadhan semua orang sudah membagikan apa saja, sehingga seakan tak ada lagi orang butuh makanan di dalam masjid. Ada seorang ibu sepuh yang terlihat mondar-mandir menjelang shalat Tarawih.

Rupaya ia menawarkan pada siapa saja yang membawa botol untuk diisikan dengan Zamzam, sebagai persiapan sebelum shalat Tarawih yang panjang.

Ide “sederhana” ini sangat mulia. Jangan bayangkan sekadar mengisi penuh botol-botol itu. Tapi, di tengah padatnya manusia di dalam masjid yang seakan sudah tak ada celah sama sekali, mondar-mandir menuju dispenser lalu baik lagi ke tempat shalat dengan membawa sekian banyak botol itu butuh perjuangan.

photo
Menganti minum air Zamzam di Masjidil Haram.

Saya bayangkan, berapa banyak pahala dan doa baik yang diterimanya saat itu.

Memang tak ada air yang lebih baik dari air Zamzam di muka bumi ini. Seperti tersebut dalam hadist:

“Air terbaik di seluruh muka bumi adalah air zamzam” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 11/98)

Banyak penelitian ilmiah yang telah membuktikan keistimewaan air zam-zam. Salah satunya menjawab pertanyaan, mengapa minum air Zamzam terasa mengenyangkan? Ternyada air Zamzam memiliki kandungan mineral yang paling lengkap.

Sumur Zamzam memiliki komposisi garam dan mineral yang tetap stabil sepanjang masa. Istimewanya lagi, kalau di sumur biasa akan tumbuh organisme seperti bakteri atau lumut, tidak demikian halnya dengan sumur Zamzam. Pada sumur Zamzam tak ditemukan keberadaan organisme apapun.

Maka benarlah doa yang diucapkan sebelum minum air zam-zam: Allahumma innii as aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan waasi’an wasyifaa an min kulli daa in wasaqamin birahmatika yaa arhamarraahimiin.

Ya Allah, aku mohon kepadaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizki yang luas dan sembuh dari segala sakit dengan rahmatMu ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Alhamdulillah, nikmatnya seteguk zam-zam, pelepas dahaga setelah berpuasa seharian.

Follow me on IG @uttiek.herlambang

Tulisan dan foto-foto ini telah dipublikasikan di www.uttiek.blogspot.com dan akun media sosial @uttiek_mpanjiastuti