Jalur Alternatif di Priangan Timur Siap Dilalui Pemudik

Rep: Bayu Adji P/ Red: Gita Amanda

Rabu 08 May 2019 22:39 WIB

Pengendara motor memasuki Jalur Lingkar Leles di Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (10/6). Foto: Republika/Putra M. Akbar Pengendara motor memasuki Jalur Lingkar Leles di Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menjelang musim mudik Lebaran, Polres Garut mulai berbenah memetakan jalur-jalur di wilayahnya. Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, pihaknya telah memantau langsung kondisi jalur alternatif Lingkar Leles yang akan digunakan untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Bandung-Garut.

Menurut dia, Lingkar Leles siap digunakan untuk arus mudik. Meski, saat ini pembenahan di jalur tersebut belum tuntas dilakukan.

Baca Juga

"Ya, Lingkar Leles nanti akan digunakan untuk mengatasi kemacetan saat mudik," kata Budi kepada wartawan di Garut, Rabu.

Namun ia mengakui, kondisi jalan Lingkar Leles masih seadanya. Pengaspalan yang dilakulan oleh pemerintah daerah belum sepenuhnya rampung. Namun, lanjut dia, jalur tetap bisa dilalui kendaraan.

Selain jalur alternatif Leles, Budi menambahkan, saat mudik Lebaran Jalan KH Anwarmusadad juga akan digunakan untuk mengurai kemacetan di wilayah Tarogong. Karena itu, saat ini jalan tersebut masih terus diperbaiki.

"Nanti jalur Sigobong akan dimaksimalkan, jalan rusak harus segera diperbaiki," kata dia.

Sementara itu, jalur alternatif lainnya seperti Jalan Lingkar Kadungora dinilai belum dapat digunakan. Menurut Budi, saat ini kondisi jalur itu masih terkendala pembangunan jalan layang yang belum rampung.

Ia berharap, jalur alternatif yang saat ini kondisinya masih butuh perbaikan akan secepatnya rampung. Dengan begitu, pengguna jalan dapat merasa nyaman melintasi saat melakukan mudik.

"Jalur-jalu itu juga nanti kita pasangi spanduk imbauan kepada pemudik agar terus berhati-hati," kata dia.

Sementara di Tasikmalaya, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Andrianto mengatakan, jalur Gentong yang biasa menjadi titik rawan arus mudik akan dipusatkan sebagai operasi keselamatan dari satuan lalu lintas PolresTasikmalaya Kota. Menurut dia, pihaknya sudah mempersiapkan untuk menjelang Operasi Ketupat 2019.

"Di jalur Selatan ini Gentong merupakan jalur yang banyak ditemukan masalah atau titik-titik kemacetan karena jalannya menanjak dan berbelok," kata dia beberapa waktu lalu.

Selain Jalur Gentong, lanjut dia, antisipasi keselamatan yang dipersiapkan Polres Tasikmalaya Kota adalah beberapa jalur perlintasan kereta api. Ia memyebut ada enam pelintasan kereta api yang menjadi perhatian.

Andrianto mengatakan, kepolisian juga telah melakukan berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait. "Koordinasi untuk perbaikan di beberapa titik sudah dilakulan. Tapi PJU di Jalur Gentong terus didorong untuk ditambah karena akan banyak dilalui pemudik nantinya," tutur kata dia.

Selain antisipasi kepadatan kendaraan yang melintas saat musim mudik Lebaran, Polres Tasikmalaya Kota juga telah memetakan beberapa titik di Jalur Gentong yang rawan bencana alam. Karena itu, lanjut Andrianto, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyediakan alat berat, mobil derek, dan pemadam kebakaran, di titik tersebut.

"Alat-alat itu akan kami siagakan mengingat Jalur Gentong ini merupakan jalur rawan longsor," ujar dia.

Ia menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di jalur-jalur yang menjadi perhatian menghadapi arus mudik Lebaran. Menurut dia, H-10 Lebaran tidak boleh lagi ada kegiatan perbaikan-perbaikan jalan.

Menurut dia, Jalur Gentong memang selalu menjadi jalur pilihan di lintas selatan Jawa pada saat mudik dan arus balik. Ketika lintas pantai utara (Pantura) padat, Jalur Gentong secara otomatis akan juga menjadi jalur alternatif.

"Volume kendaraan akan dipenuhi yang dari arah Jakarta yang akan menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, pasti dialihkan ke Gentong kalau jalur Pantura atau Cipali tidak tertampung," kata dia.

Terpopuler