Iftar Nasi Nampan di Masjid Nurul Badar Pasar Minggu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah

Rabu 08 May 2019 19:42 WIB

Ilustrasi Ramadhan Foto: Pixabay Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tiga puluh menit menjelang beduk Maghrib, para jamaah sudah berdatangan ke Masjid Nurul Badar, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di halaman depan Masjid, jamaah mengantre rapi untuk mengambil menu iftar atau hidangan berbuka puasa.  

Sore hari, pengurus Masjid telah menyiapkan sejumlah hidangan berbuka. Ada es teh, es buah, lontong oncom, dan gorengan. Hidangan itu disediakan sebagai menu  awal berbuka bagi jamaah.  

Baca Juga

Begitu azan Maghrib berkumandang, jamaah yang telah mendapatkan hidangan berbuka langsung menyantapnya. Bersama-sama mereka berbuka puasa di pelataran depan Masjid. 

Setelah membatalkan puasa, para jamaah pun  menjalankan shalat Maghrib berjamaah. Yang menarik, usai shalat Maghrib pengurus Masjid menggiring jamaah ke salah satu pelataran masjid. Jamaah pun diminta duduk membentuk halaqah atau lingkaran kecil. Satu halaqah terdiri dari empat sampai lima orang. 

Tak berapa lama, beberapa pengurus masjid membawa puluhan nampan berisi nasi dengan lauk pauk seperti daging ayam, sayur tahu kuning dan tempe. Hidangan nasi nampan itu diperuntukan bagi jamaah sebagai menu utama berbuka puasa.  

“Setiap tahun begini buka bersama makan nasi di nampan. Sampai akhir Ramadhan insya Allah ada terus,” kata Lukman salah satu petugas masjid yang membagi-bagikan iftar kepada Jamaah saat berbincang dengan Republika.co.id Rabu (8/5). 

Menurut Lukman, saban harinya pengurus masjid menyediakan sebanyak 25 nasi nampan bagi jamaah. Lukman mengatakan tradisi berbuka seperti itu sudah lama dilakukan di masjid Nurul Badar. Dia berharap hal itu bisa diterima jamaah terutama para musafir. “Kita juga sediakan lontong gorengan ratusan ada, cepat ini habisnya,” katanya. 

Sebagian besar jamaah pun tak menyia-nyiakan buka bersama dengan hidangah nasi nampan ala Masjid Nurul Badar itu. Salah satunya Said (32 tahun), pekerja di kawasan Tebet itu pun merasa senang karena bisa merasakan pengalaman berbuka puasa yang berbeda dari biasanya. “Ini kan rame-rame semoga berkah saja, lauknya juga enak. Kebetulan saya pertama buka disini,” katanya. Andrian Saputra

 

Terpopuler