REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bulan Ramadhan selalu membawa suasana yang berbeda. Tiap tahun, selalu saja ada yang baru khususnya kuliner khas di Bandung yang disajikan saat berbuka puasa. Dari berbagai macam kuliner khas Ramadhan, ada makanan tradisional yang selalu hadir tiap Ramadhan yaitu kerupuk mi banjur.
Jelang berbuka, di Taman Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung terdapat belasan tenda yang menjual makanan untuk berbuka. Salah satu diantaranya adalah Yanti, warga Soreang yang menjual kerupuk mi banjur.
"Kalau di Soreang, namanya kurupuk banjur. Kalau di yang lain (Bandung Raya) ada kurupuk anclom (celup) dan kurupuk ojay (berenang)," ujarnya saat ditemui di Soreang baru-baru ini.
Menurutnya, makanan tersebut sangat terkenal tiap bulan puasa Ramadhan. Terlebih orang banyak memakan kerupuk banjur saat buka puasa ditemani makanan manis lainnya dan sebelum memakan makanan berat.
Dirinya mengungkapkan rasa dari kerupuk mi yang berwarna kuning itu adalah asin. Kerupuk disiram (banjur) dengan air kuah yang biasanya menggunakan oncom. "Kalau saya bumbu kuahnya beda, tiap orang yang berjualan beda rasa dan tampilan," katanya.
Yanti mengaku di hari pertama bulan puasa Ramadhan kemarin bisa menghabiskan 10 kantong kerupuk mi. Masing-masing kantong berisi 20 kerupuk. "Total ada 100 kerupuk mi yang terjual dan dijual Rp 1.000 per kerupuk," tuturnya.
Dirinya mengungkapkan pada hari-hari biasa pedagang yang menjual kerupuk banjur relatif sedikit hanya terhitung jari. Tidak hanya itu, di Kota Bandung keberadaannya sangat sedikit. Namun, kondisinya berbeda ketika bulan puasa Ramadhan. Banyak orang yang menjual kerupuk banjur.
"Ini mah legenda banget, di Bandung mah udah nggak ada hampir punah," katanya. Ia mengaku memperoleh bahan kerupuk mi dari pabrik yang ada di Soreang, Kabupaten Bandung.