REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Ari Wibowo mengimbau pemudik yang menggunakan jalan tol memastikan ketercukupan saldo kartu pembayaran elektronik. Khusus pada saat arus lalu lintas di dalam ruas tol melonjak pada saat mudik Hari Raya Idul Fitri, ketercukupan saldo ini akan menentukan kecepatan dan kenyamanan proses transaksi di jalan tol.
Dengan memastikan saldo kartu pembayaran nontunai yang mencukupi, setidaknya akan mengurangi ketersendatan pada saat pengguna jalan tol melakukan transaksi nontunai di gerbang tol. "Saldo yang kurang menghambat proses transaksi nontunai hingga mengakibatkan penumpukan dan antrean panjang kendaraan di gerbang tol," ujar Ari, Rabu (7/5).
Ia juga mengungkapkan, untuk memastikan ketercukupan saldo kartu transaksi nontunai tersebut, para pengguna jalan bisa melakukan penambahan deposit sebelum masuk jalan tol. Selain itu, jika pengguna jalan tol sudah berada di dalam jalan tol bisa melakukan penambahan deposit melalui minimarket atau anjungan tunai mandiri (ATM) yang mesinnya menyediakan fasilitas top up di rest area.
Ari mengatakan PT JSN selaku pengelola jalan tol ruas Solo-Ngawi berupaya mengingatkan para pengguna jalan tol melalui pemasangan spanduk peringatan di sejumlah titik yang mudah dibaca oleh para pengemudi di kawasan jalan tol. Berdasarkan pengalaman pada puncak arus mudik dan arus balik tahun lalu, pengelola jalan tol juga melakukan berbagai strategi guna mengantisipasi penumpukan kendaraan di gerbang tol pada saat bertransaksi.
Di antaranya menambah jumlah gardu transaksi nontunai atau menyiapkan petugas khusus yang membantu melayani para pengguna jalan, dengan alat electric data capture (EDC) mobile di gerbang tol. "Saya kira itu imbauan dari kami dan kami juga mengharapkan kerja sama dari para pengguna jalan tol, agar proses transaksi non tunai di jalan tol bisa lancar dan para pengguna jalan tol tetap nyaman," ujar Ari.