Ramadhan Tetap Meriah di Suriah, Meski Dirundung Perang

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah

Selasa 07 May 2019 22:26 WIB

  Seorang anak menjual roti manis di hari pertama bulan suci Ramadhan di lingkungan kota Aleppo, Suriah, Ahad (29/6). (Reuters/Hosam Katan) Seorang anak menjual roti manis di hari pertama bulan suci Ramadhan di lingkungan kota Aleppo, Suriah, Ahad (29/6). (Reuters/Hosam Katan)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Datangnya Ramadhan disambut gembira seluruh umat Muslim di berbagai dunia, termasuk di Suriah. 

Meskipun perang saudara masih melanda negara ini, namun banyak pasar malam dipenuhi dengan keluarga-keluarga yang berbelanja atau sekadar menikmati teh. Di pasar malam ini, mereka sembari menikmati penampilan dari penyanyi yang menyanyikan lagu tradisional dan tarian cerita rakyat.  

Baca Juga

Menyambut Ramadhan, warga Suriah umumnya akan menghabiskan waktu berjam-jam di pasar. Mereka hendak membeli bahan makanan untuk persediaan selama Ramadhan.   

Dilansir dari Arab News, Selasa (7/5), tradisi lain yang masih berlangsung di Suriah adalah hakawati atau pendongeng. Berasal dari kata untuk cerita, hekaya, hakawati menceritakan kisah mitos, pahlawan dan dongeng, serta cerita dari Alquran.  

Sebelum konflik meluluhlantakkan Suriah, keluarga-keluarga di Suriah dapat berkumpul bersama dan berbagi makanan tradisional selama Ramadhan. 

Saat matahari terbenam penanda waktu berbuka puasa, masyarakat Suriah umumnya berbuka dengan berbagai jenis makanan seperti sup, beragam salad (fatoush), roti spesial Ramadhan, aneka hidangan daging, buah-buahan dan makanan penutup tradisional. 

Salah satu hidangan populer juga di Suriah yang biasanya dikonsumsi saat sarapan adalah foul. Di bulan Ramadhan, Foul dijadikan makanan pokok dari menu buka puasa. Foul terdiri dari protein dan serat.

Ini merupakan hidangan berupa kacang fava yang dimasak bersama minyak zaitun, perasan lemon, bawang bombay, bawang putih, tomat, peterseli, tahini dan jinten. Foul biasanya disantap bersama roti. 

Selain itu, ada pula kibbeh yang menjadi camilan saat berbuka di Suriah. Kibbeh terbuat dari roti tradisional yakni burghul, daging giling, bawang, dan rempah-rempah. Makanan khas Timur Tengah ini berbentuk seperti kroket goreng berbentuk torpedo yang diisi daging sapi atau domba cincang.  

Di bulan penuh berkah tersebut, masjid-masjid di seluruh kota di Suriah biasanya mengadakan perjamuan untuk iftar. Namun, perang selama bertahun-tahun membuat warga Suriah sangat menderita dan banyak yang dilanda kelaparan.  

 

Terpopuler