PLN Jatim Amankan Pasokan Listrik Saat Ramadhan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda

Senin 06 May 2019 17:55 WIB

Direktur Bisnis Regional Jawa Timur dan Bali PT PLN, Amin Subekti (berkaca mata), didampingi General Manager PT PLN Distribusi Jawa Timur, Dwi Kusnanto (paling kanan), berbincang dengan anggota tim yang membangun jaringan listrik di Desa Jirek Mas, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jatim, Selasa (20/6) sore. Foto: Rakhmat Hadi Sucipto/Republika Direktur Bisnis Regional Jawa Timur dan Bali PT PLN, Amin Subekti (berkaca mata), didampingi General Manager PT PLN Distribusi Jawa Timur, Dwi Kusnanto (paling kanan), berbincang dengan anggota tim yang membangun jaringan listrik di Desa Jirek Mas, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jatim, Selasa (20/6) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Timur (Jatim) menegaskan kesiapannya mengawal pasokan listrik selama Ramadhan, guna terciptanya kelancaran dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah. Sama seperti tahun sebelumnya, PLN Distribusi Jawa timur menyiagakan seluruh personel untuk menjaga keandalan pasokan listrik, baik siang maupun malam.

Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Rasyid Naja mengungkapkan, beban puncak saat ini di Jawa Timur sebesar 4.807 MW. Beban puncak tersebut menurutnya masih di bawah daya mampu sistem, yang sebesar 6.094 MW. Sehingga dia pun memastikan, pasokan listrik di Jatim selama Ramadhan aman.

Baca Juga

"Prakiraan beban puncak selama bulan Ramadhan, pada malam hari mencapai 5.619 MW. Itu mengalami kenaikan sebesar 13,6 persen dibandingkan hari biasa. Saat ini status cadangan operasi normal, sehingga dipastikan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur dapat memberikan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan," kata Rasyid di Surabaya, Senin (6/5).

Rasyid kemudian menjelaskan, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, yang terdiri dari 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), dan 1 Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) berkomitmen 24 jam siaga keandalan. Seluruh UP3 hingga Unit Layanan Pelanggan (ULP) diakuinya sangat siap menjaga keandalan listrik hingga sampai ke rumah pelanggan.

Sementara UP2D, lanjut Rasyid, bertugas mengatur dari sisi distribusi pasokan listrik ke masing-masing Gardu Induk. Dalam hal ini, UP2D menyiagakan 121 personel yang siap menjaga keandalan sistem selama 24 jam. Kelanacaran juga didukung dengan tidak adanya rencana jadwal pemeliharaan, serta meminimalisasi adanya gangguan selama Ramadhan.

"Ada 121 personel terbagi menjadi tim dispatcher yang mengatur sistem operasi se-Jawa Timur, tim Yantek Pemeliharaan yang siap jaga keandalan 24 jam, tim Fasilitas Operasi dan tim bagian Pemeliharaan dan Relay," kata Rasyid.

Rasyid mengatakan, siaga keandalan pasokan listrik pada Ramadhan tahun ini memang sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Jika biasanya siaga keandalan pasokan listrik dilakukan H-10 Idul Fitri, tahun ini PLN telah bersiaga jauh sebelum Ramadhan, tepatnya mulai 11 Maret–24 Mei 2019. Itu tak lain karen Ramadhan tahun ini bersamaan dengan siaga pemilu.

Terpopuler