REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbanding terbalik dengan momen berbuka yang dipenuhi berbagai jenis makanan dan minuman, biasanya momen sahur justru lebih sederhana. Makanan saat sahur biasanya lebih sederhana karena kita terlalu mengantuk dan rendahnya nafsu untuk makan. Padahal asupan makanan saat sahur sangat menentukan kekuatan tubuh saat berpuasa sepanjang hari.

Makanan kaya cairan sangat penting untuk menjaga tubuh terhidrasi selama berpuasa. Makanan kaya serat juga perlu tersaji saat bersantap sahur. Dikutip dari panduan makan yang dirilis British Nutrition Foundation, gandum dapat menjadi menu pengganti nasi saat bersahur. Ini karena gandum lebih lambat dicerna sehingga tubuh tidak cepat merasakan lapar.

Gandum dapat diolah menjadi bubur dengan mencampurkannya dengan air panas. Anda juga bisa bereksperimen dengan mencampurkan susu atau yogurt ditambah buah segar, kacang-kacangan atau bijian-bijian sebagai topping. Gandum yang kaya serat, vitamin, dan mineral akan berpadu sempurna dengan susu yang mengandung cairan dan nutrisi seperti kalsium, yodium, dan vitamin B.

Bagi Anda yang terlalu mengantuk untuk mengolah oatmeal, roti gandum bisa menjadi alternatif. Akan tetapi hindari menggabungkan roti dengan makanan asin seperti keju keras atau daging yang diawetkan. Sebagai gantinya, gabungkan roti gandum dengan mentega kacang (tanpa garam), keju lunak, atau pisang.

Karena roti cukup kering, pastikan Anda minum banyak air. Makanan yang terlalu asin memang seharusnya dihindari saat bersantap sahur agar tubuh tidak terlalu cepat haus. 

Yogurt juga bisa menjadi makanan yang baik untuk dimasukkan dalam menu sahur. Yogurt menyediakan nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin B, dan cairan yang membantu menghidrasi tubuh. Anda bisa mengombinasikannya dengan sereal dan buah, baik membuatnya sebagai smoothie atau jus untuk menutup santap sahur.