Akses BBM di Ruas Tol Jawa Tengah Diantisipasi Jauh Hari

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Friska Yolanda

Senin 06 May 2019 13:18 WIB

Sejumlah kendaraan bermotor melaju saat hari pertama pengoperasian Tol Salatiga-Kartasura di Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/12/2018). Foto: Antara/Aditya Pradana Putra Sejumlah kendaraan bermotor melaju saat hari pertama pengoperasian Tol Salatiga-Kartasura di Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Terhubungnya Jakarta- Surabaya oleh jalan tol Trans Jawa menjadikan infrastruktur perhubungan darat tersebut bakal menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk melaksanakan mudik Hari Raya idul Fitri tahun ini. Sudah jadi konsekuensi bagi pengelola jalan tol Trans Jawa bersama stakeholder untuk menyiapkan sarana dan prasarana pendukung dan pelayanan yang mampu memberikan kemudahan kepada para pengguna jalan tol.

Salah satunya adalah kemudahan untuk mengakses bahan bakar minyak (BBM) di dalam area jalan bebas hambatan tersebut. Sebab belum semua rest area yang ada di ruas jalan tol Trans Jawa ini memiliki fasilitas  stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Baca Juga

Perihal akses BBM di ruas tol Trans Jawa ini, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY jauh-jauh hari sudah mulai mengalkulasi prediksi kebutuhan BBM untuk menghadapi mudik Hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah di Jawa Tengah. General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah dan DIY, Tengku Fernanda mengatakan, untuk produk BBM jenis gasoline di Provinsi Jawa Tengah akan mengalami kenaikan rata-rata keseluruhannya mencapai 24 persen.

Produk BBM akan meningkat dari 10.355 Kiloliter (KL) per hari menjadi 12.891 KL per hari. Persentase kenaikan konsumsi untuk produk Pertamax diprediksi bakal mencapai 38 persen dari rata-rata penaluran harian normal. Sedangkan untuk produk Pertalite diprediksi bakal naik sebesar 13 pesen dari rataan penyaluran harian normal. Sementara itu, untuk produk Gasoil (biosolar dan dex series) diprediksi akan mengalami penurunan sebanyak 12 persen dari rata- rata harian normal.

Jika konsumsi harian normal produk gasoil sebanyak 5.404 KL maka pada Ramadhan hingga Idul Fitri nanti bakal menurun menjadi 4.737 KL. “Produk gasoil yang akan mengalami penurunan tersebut diantaranya adalah produk biosolar yang diprediksi turun sebanyak 13 persen,” jelasnya, Senin (6/5).

Unit Manager Comm & CSR Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari menambahkan, penurunan penyaluran produk bahan bakar Gasoil karena berkurangnya aktivitas industri selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriah. Meskipun diprediksi akan terjadi penurunan, Pertamina MOR IV akan tetap menyiapkan stok bahan bakar gasoil di tujuh Terminal bahan Bakar Minyak TBBM yang ada di wilayah kerja Pertamina MOR IV.

Masing-masing TBBM Semarang Group, Boyolali, Lomanis, Maos, Tegal, Cilacap dan TBBM Rewulu. “Bahkan, saat ini, Pertamina MOR IV telah menyiapkan kebutuhan stok dan penyaluran di seluruh TBBM tersebut,” jelasnya.

Selain itu, Pertamina MOR IV juga memastikan seluruh SPBU di Jawa Tengah (717 SPBU), termasuk SPBU yang ada di ruas tol Trans Jawa telah siap melayani masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan BBM selama Ramadhan hinggga Idul Fitri nanti.

Tengku Fernanda menambahkan, guna memberi kemudahan bagi para pengguna jalan tol dalam mengakses BBM, Pertamina memastikan tetap akan menyiapkan Pertamina MOR IV akan menyiapkan SPBU sementara (SPBU modular/ SPBU portable). Bahkan pada saat arus mudik Lebaran nanti keberadaan SPBU modular ini akan ditambah lagi sesuai dengan kebutuhan dan sepanjang jika lokasinya di dalam area jalan tol masih memungkinkan.

Harapannya, jangan sampai masyarakat jadi berpikir dua kali untuk masuk tol hanya karena kesulitan mengisi BBM. “Jangan sampai se-fatal itu, karena mereka membayar mahal untuk menggunakan jalan tol, tetapi harus keluar lagi hanya untuk mengisi BBM kendaraannya,” ujar Fernanda.

Terpopuler