Emil Ajak Tingkatkan Kualitas Keimanan Selama Ramadhan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari

Senin 06 May 2019 12:53 WIB

Umat muslim melaksanakan salat Tarawih di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung, Ahad (5/5) malam. Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan satu Ramadhan pada Senin (6/5). Foto: Abdan Syakura Umat muslim melaksanakan salat Tarawih di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung, Ahad (5/5) malam. Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan satu Ramadhan pada Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan shalat tarawih berjamaah di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Ahad (5/5). Dalam Tarawih Keliling perdana di bulan Ramadhan ini, Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Iwa Karniwa dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Barat.

Tarawih Keliling bersama Forkopimda merupakan upaya Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat untuk memuliakan bulan Ramadhan dengan cara syiar, silaturahim, dan berbagi. "Alhamdulillah Allah SWT memberikan nikmat umur kepada kita, hingga kita bertemu Ramadhan, dan melaksanakan ibadah shaum mulai hari Senin," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Baca Juga

Emil mengajak warga Jabar untuk bersama manfaatkan Ramadhan sebagai sarana meningkatkan kualitas diri, kemanusiaan, dan kualitas keimanan. Ramadhan akan melatih kesabaran, pengendalian diri dari hawa nafsu yang merusak akhlak, serta berupaya mencari ridha Allah SWT.

Emil pun, mengajak warga Jawa Barat untuk melakukan hal-hal yang mendatangkan keridhaan Allah SWT. Misalnya beribadah dengan penuh kesungguhan. Kemudian memohon kepada-Nya surga dan berlindung dari siksa api neraka.

Ramadhan, kata Emil, harus meningkatkan kualitas kemanusiaan dan keimanan kita. Oleh karena itu bulan yang dirindukan ini harus diisi kegiatan istimewa. Serta, ibadahnya harus lebih banyak, pengendalian diri harus lebih kuat, dan kesabaran harus lebih luas.

"Kalau itu dilakukan, insya Allah kita akan jadi individu yang lebih baik. Karena godaannya sangat banyak, oleh karena itu kalau sering ibadah insya Allah kita terjaga," kata Emil.

Spirit Jawa Barat Juara Lahir Batin, kata dia, menjadi upaya pembangunan batiniyah masyarakat di samping pembangunan fisik atau infrastruktur. Sebab kekokohan jasmani rohani harus dibentuk secara seimbang.

Dalam misi Jabar Juara Lahir Batin, Gubernur juga mengajak seluruh warga Jabar menyukseskan beberapa program keumatan seperti Subuh Berjamaah, Magrib Mengaji, English for Ulama, Sadesha, Zakat Digital, Dakwah Digital, MTQ Juara, Satu Pesantren Satu Produk, dan program lainnya.

Emil berharap, melakukan program tersebut akan membawa warga Jabar seimbang antara ilmu, iman, akhlak dan kesehatannya. Sehingga tujuan mewujudkan warga Jawa Barat Juara Lahir dan Batin dengan inovasi dan kolaborasi akan tercapai.

"Mudah- mudahan kita istiqomah. Paling sulit adalah konsistensi atau istiqomah," katanya.

Pada pelaksanaan Tarling atau Safari Ramadan tahun ini, juga akan disebar santunan melalui DKM masjid penyelenggara untuk diberikan kepada kaum dhuafa, fakir miskin atau orang yang membutuhkan di sekitar masjid. Santunan untuk masjid wilayah Bandung berjumlah Rp25 juta dan kabupaten/kota lainnya berjumlah Rp 50 juta.

Sementara menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Pusdai, Choirul Anam, ibadah puasa adalah proses melatih diri. Maka, Ramadhan adalah bulan pendidikan. "Selama satu bulan inilah kita dilatih kejujuran, kesabaran, dan peduli sesama," kata Anam.

Anam menjelaskan, dari ibadah puasa yang sungguh-sungguh akan menimbulkan kesalehan sosial. Dengan mengutip ayat Alquran surat Al Baqarah ayat 183, ‘La'allakum Tattaquun’ dipahami oleh para ulama-ulama tafsir sebagai esensi puasa. Yaitu puasa yang diperintahkan Allah SWT, dengan tujuan para pelaku puasa bisa meningkatkan takwanya.

"Jujur, sabar, peduli sesama. Puasa meningkatkan derajat, kemuliaan, di sisi Allah SWT. Dan semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT," katanya.

Terpopuler