REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak persiapan yang dilakukan saat hari-hari menjelang Ramadhan. Dimulai dari mengisi lemari es dengan camilan lezat, mendekorasi rumah, hingga merencanakan jadwal Ramadhan.
Namun terlepas dari persiapan itu semua, banyak dari kita berjuang berpuasa dengan energi rendah dan kelelahan saat berpuasa. Ini karena kita sering mengabaikan faktor terpenting yang membuat tubuh produktif selama Ramadhan.
Semua orang tahu energi dibutuhkan saat beribadah, mengurus keluarga, dan pekerjaan selama puasa. Untuk itu, kita tidak bisa mengabaikan kebugaran fisik kita selama Ramadhan.
Seperti yang dilansir dari My Salaam, ada tiga kesalahpahaman umum tentang kebugaran saat berpuasa. Menurut spesialis fitnes dan founder Amanah Fitness, Amina Khan, mitos pertama adalah berolahraga di bulan Ramadhan membuang-buang waktu.
Padahal faktanya olahraga di bulan Ramadhan penting untuk tubuh dan kesehatan mental. Tubuh kita membutuhkan perawatan dan perhatian untuk melakukan yang terbaik.
Hidup sebagai muslim adalah tentang menjadi seimbang dan itu termasuk mengalokasikan waktu setiap hari untuk berolahraga. Berlatih kebugaran akan membantu mencapai tujuan spiritual Ramadhan yang lebih efektif. Dengan niat yang benar, Anda dapat diberi imbalan atas waktu yang diinvestasikan dalam latihan di bulan puasa.
Mitos kedua, berolahraga di bulan Ramadhan tidak aman atau berbahaya. Faktanya berolahraga di bulan Ramadhan dapat benar-benar efektif. Menurut wanita yang sedang menempuh studi doktor di biangfisiologi itu, dehidrasi merupakan risiko nyata untuk kebugaran puasa.
Akan tetapi risiko ini dapat dengan mudah dikurangi dengan memilih waktu yang tepat untuk berolahraga di bulan Ramadhan. Memilih waktu latihan yang tepat adalah salah satu cara paling penting untuk memastikan keamanan selama latihan Ramadhan.
Disarankan untuk mencoba berolahraga di beberapa waktu yang berbeda saat berpuasa, sehingga tahu persis mana yang paling cocok untuk Anda. Pekan-pekan menjelang Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memastikan Anda melakukan olahraga teratur.
Saat berolahraga di bulan Ramadhan, pantau bagaimana perasaan Anda dan berhentilah berolahraga segera jika Anda merasa tidak nyaman. "Latihan, terbiasa, dan pengetahuan tentang tubuh adalah kunci memastikan latihan yang aman dan menyenangkan di bulan Ramadhan," kata peraih predikat Canada's Top Fitness Professional of the Year itu.
Mitos ketiga, tubuh membutuhkan istirahat di bulan Ramadhan. Sadarilah kebutuhan harian tubuh untuk aktivitas fisik tidak akan hilang hanya karena tidak makan sepanjang hari.
Selama Ramadhan, Anda harus aktif sekitar 30 menit per hari untuk meningkatkan energi, suasana hati, fungsi kognitif, dan produktivitas. Ini dapat mencakup waktu yang dikhususkan untuk berolahraga, serta peningkatan gerakan umum sepanjang hari.
Banyak umat Muslim bingung tentang jenis latihan apa yang terbaik untuk Ramadhan. Ingatlah jenis latihan yang Anda lakukan akan sangat bergantung pada waktu latihan yang dipilih.
Penelitian menunjukkan banyak aspek kinerja atletik (misal olahraga submaksimal, kontraksi otot, dan kekuatan) tidak terpengaruh oleh puasa. Banyak latihan favorit dapat dengan mudah dilanjutkan di bulan Ramadhan jika diatur dengan benar.