11 Kelompok Pasien yang tak Dianjurkan Puasa

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari

Senin 06 May 2019 06:35 WIB

Umat muslim melaksanakan salat Tarawih di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung, Ahad (5/5) malam. Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan satu Ramadhan pada Senin (6/5). Foto: Abdan Syakura Umat muslim melaksanakan salat Tarawih di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Kota Bandung, Ahad (5/5) malam. Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan satu Ramadhan pada Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan merupakan bulan suci yang selalu dinanti kedatangannya oleh ummat Muslim di seluruh dunia. Salah satu hal yang disambut dengan antusias ialah momen beribadah puasa satu bulan penuh selama Ramadhan.

Ibadah puasa selama Ramadhan pada dasarnya merupakan ibadah wajib bagi ummat Muslim. Namun, Islam juga memberikan keringanan bagi ummat Muslim yang sakit untuk tidak menjalankan ibadah puasa.

Baca Juga

Dari sisi medis, setidaknya ada 11 kelompok pasien yang tidak dianjurkan untuk berpuasa Ramadhan. Salah satunya adalah pasien yang sedang dalam perawatan di rumah sakit dan dalam keadaan diinfus, baik infus cairan maupun makanan.

"Atau pasien yang sedang mendapat transfusi darah. Pemberian infus makanan dan darah membatalkan puasa," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB melalui pesan tertulis, dikutip Senin (6/5).

Kelompok kedua yang tak dianjurkan berpuasa adalah seseorang yang sedang dalam infeksi akut seperti radang tenggorokan berat, demam tinggi diare akut hingga penumonia. Penderita infeksi saluran kencing dan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi juga tak dianjurkan untuk berpuasa.

Kelompok ketiga yang tak dianjurkan berpuasa adalah seseorang dengan migrain atau vertigo yang kondisi sakitnya akan bertambah buruk bila ia tak makan atau minum obat. Sedangkan kelompok keempat yang tak dianjurkan berpuasa adalah pasien dengan gangguan pernapasan akut.

"Seperti asma akut, penyakit paru obstruksi kronis yang berat," jelas Ari.

Lebih lanjut, kelompok kelima yang tak dianjurkan berpuasa selama Ramadhan adalah pasien penyakit jantung dengan gagal jantung. Kelompok keenam yang tak dianjurkan berpuasa, lanjut Ari, adalah pasien sakit maag yang sedang dalam keadaan akut seperti muntah-muntah atau nyeri hebat yang sampai menyebabkan keluarnya keringat dingin.

Pasien kanker yang sedang dalam pengobatan atau belum diobati termasuk ke dalam kelompok ketujuh yang tak dianjurkan berpuasa selama Ramadhan. Sedangkan kelompok kedelapan yang tak dianjurkan berpuasa adalah pasien dengan gangguan liver kronis lanjut seperti soriasis hepatis level B atau C.

Kelompok kesembilan yang tidak dianjurkan berpuasa adalah pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani terapi dialisis seperti hemodialisis maupun peritoneal dialisis. Kelompok kesepuluh yang tak dianjurkan berpuasa adalah pasien diabetes yang gula darahnya belum terkontrol.

"Atau kalaupun terkontrol tetapi dengan kebutuhan insulin masih tinggi lebih dari 40 U (unit) per hari (tidak dianjurkan puasa)," lanjut Ari.

Sedangkan kelompok kesebelas yang tidak dianjurkan berpuasa adalah orang tua usia lanjut yang menderita pikun atau Alzheimer. Kelompok ini tidak dianjurkan berpuasa karena mereka akan sulit mengingat apakah mereka sudah makan atau sudah minum.

Ari berharap informasi ini dapat membantu masyarakat untuk mengingatkan anggota keluarga mereka yang masuk ke dalam 11 kategori kelompok ini untuk tidak berpuasa dulu selama Ramadhan. Sedangkan tiap orang yang tidak termasuk ke dalam 11 kelompok ini dapat berpuasa sebagaimana mestinya selama Ramadhan.

"(Kesebelas kelompok ini tidak dianjurkan berpuasa) agar tidak mengalami gangguan kesehatan yang lebih berat," ujar Ari.