REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah membentuk tim Rukyatul Hilal dalam rangka menentukan awal bulan Ramadhan 1440 Hijriah atau 2019 Masehi. Adapun pelaksanaan rukyah dilakukan pada hari ini, Ahad (5/5) di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. Tim juga diketahui telah berhasil melihat hilal.
Hal itu disampaikan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, malam ini. Dia menuturkan, pihaknya telah menetapkan awal bulan suci Ramadhan untuk tahun ini. Penetapan itu tertuang dalam surat edaran PBNU nomor 3576/C.I.34/05/2019 yang ditandatangani KH Miftachul Akhyar (Rais Aam); KH Yahya C Staquf (Katib Aam); KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum); dan Helmy Faishal Zaini sendiri.
"Atas dasar rukyatul hilal tersebut dan sesuai dengan pendapat Al-Mazahib Al-Arba’ah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan bahwa awal Ramadhan 1440 H jatuh pada hari Senin, 6 Mei 2019," demikian dikutip dari surat resmi tersebut, seperti yang disampaikan Helmy Faishal Zaini kepada Republika.co.id, Ahad (5/5).
Dengan kata lain, penetapan tersebut sama dengan organisasi lainnya. Semisal, Muhammadiyah yang telah menetapkan 1 Ramadhan 1440 Hijriah jatuh pada Senin, 6 Mei 2019.
Kepada warga Nahdliyin dan umat Islam umumnya, PBNU menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1440 Hijriah. Pihaknya berharap, bulan ini kaum Muslimin sepanjang bulan ini selalu dengan penuh keimanan dan keyakinan.
Harapannya, lanjut isi surat itu, bulan Ramadhan dapat menjadi momentum kerohanian untuk menyucikan diri kolektif. Yakni, dengan meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak membaca Alquran, zikir, dan beribadah dengan penuh kesyukuran. serta berbagai aktivitas sosial yang bermanfaat.
"Semoga Ibadah puasa kita diterima oleh Allah SWT," tutup isi surat resmi itu.