Kemenhub akan Coba Ganjil Genap di Penyebrangan Merak

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih

Sabtu 04 May 2019 14:39 WIB

Penumpang kapal dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, tiba di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (17/6). Foto: Republika/Ronggo Astungkoro Penumpang kapal dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, tiba di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN-- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan beberapa solusi untuk mengurai kepadatan yang disebabkan oleh penumpukan kendaraan pada saat puncak arus mudik 2019. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pihaknya akan mencoba mengubah pola pergerakan masyarakat yang akan menyeberang dari pelabuhan Merak Banten menuju Bakauheni Lampung.

Adapun menurutnya beberapa pola kebijakan yang nantinya akan coba diterapkan seperti pola ganjil genap bagi kendaraan yang akan menyeberang. "Misal pukul 00.00 ke atas bagi kendaraan roda dua dan empat yang memiliki plat nomor ganjil, selain itu yang plat nomor genap pukul 00.00 ke bawah," kata dia, melalui siaran pers, Sabtu (4/5).

Baca Juga

Selanjutnya, yang kedua dengan pola memberikan diskon tarif. Misalnya untuk penumpang yang menyeberang siang hari akan diberikan diskon pengurangan harga tiket, tetapi untuk yang menyeberang malam hari tarifnya normal.

"Tujuannya untuk mendorong masyarakat menyeberang pada siang hari," ucapnya.

Pemerintah akan mencoba mengimbau dan mendorong masyarakat, baik itu penumpang bus, pengendara sepeda motor dan mobil pribadi agar menyeberang pada siang hari, sehingga tidak terjadi penumpukan di malam hari.

"Kenapa mungkin malam hari dulu masyarakat banyak menyeberang? Kemungkinan adalah dulu jalan tol belum ada saat masuk Lampung mungkin takut pada saat di Lampung tiba malam hari," ucapnya.

Sedangkan pada penyelenggaraan angkutan lebaran 2019 terdapat alih fungsi yang awalnya Dermaga 6 Merak diperuntukan untuk penyeberangan sepeda motor berubah menjadi Dermaga Eksekutif atau Premium serta untuk penyeberangan sepeda motor sendiri dialihkan ke Dermaga 7.

"Jadi ini pemasangan tenda dan kipas angin akan lebih panjang lagi (jaraknya), dan sepanjang itu sekitar 500 meter kita harapkan disediakan pelayanan kesehatan, mobile toilet, kemudian juga ada hiburan termasuk makan dan minum gratis barangkali kita harapkan ada supaya masyarakat tidak jenuh untuk menunggu," ujarnya.

Kemudian berikutnya, Budi mengungkapkan kapal yang dibawah 5.000 GT terdapat 3 kapal (di lintasan Merak-Bakauheni) pada H-3 lebaran tidak boleh lagi melakukan aktivitas pelayanan penyeberangan.

"Nanti akan saya coba diskusikan kembali dan akan saya laporkan ke pak menteri, jika ini merupakan solusi yang baik kita akan coba laksanakan," kata Dirjen.

Budi mendorong kepada masyarakat di sekitar kawasan industri Tangerang yang akan menyeberang ke Lampung untuk memanfaatkan program Mudik Gratis Kemenhub dengan menggunakan Kapal Ro-Ro. "Saya masih punya mudik gratis dengan menggunakan Kapal Ro-Ro dari Jakarta ke Lampung dan itu masih belum banyak terisi, saya mendorong masyarakat di sekitar Tangerang untuk memanfaatkan program tersebut," imbaunya.

Terpopuler