10 Target Ibadah di Bulan Ramadhan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Hasanul Rizqa

Sabtu 04 May 2019 11:29 WIB

Persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Foto: republika Persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bulan suci Ramadhan akan tiba. Setiap Muslim hendaknya menyambut kedatangannya dengan rasa gembira dan penuh harapan. Hal itu disampaikan pendiri Bina Sarana Informatika (BSI), Naba Aji Notoseputro.

Setidaknya, ada 10 daftar ibadah yang menjadi targetnya selama Ramadhan. Adanya target dinilainya penting. Sebab, jangan sampai Ramadhan berlalu begitu saja tanpa ada perubahan pada pribadi yang beriman. Selain itu, adanya sasaran yang hendak dicapai membuat seorang Muslim dapat konsisten menjalani hari demi hari di bulan suci.

Baca Juga

Naba menambahkan, aktivitas ibadah itu hendaknya mencakup yang terkait dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).

“Bulan Ramadhan adalah bulan luar biasa dan penuh berkah. Jangan sampai kita sia-siakan. Karenanya, kenapa kita tidak membuat sesuatu yang terencana sehingga Ramadhan benar-benar optimal?” kata Naba Aji Notoseputro saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu.

Apa saja target itu. Pertama, tak ketinggalan shalat tarawih pada malam hari dan shalat dhuha pada pagi hari.

Kedua, rutin membaca Alquran hingga khatam satu setiap hari. Dengan begitu, dalam 30 hari Ramadhan, Alquran 30 juz dapat diselesaikan.

Ketiga, selalu shalat lima waktu secara berjamaah.

Keempat, rutin melakukan shalat sunah rawatib yakni sebelum dan sesudah shalat wajib lima waktu.

Kelima, terkait ibadah sosial. Misalnya, mulai dari berbagi senyum kepada rekan-rekan kerja dan di rumah hingga berbuat baik kepada sesama.

Keenam, rutin bersedekah setiap hari. Dalam hal ini, Naba Aji menyarankan agar seorang Muslim selalu menyiapkan uang untuk bersedekah setiap hari di bulan Ramadhan.

Ketujuh, shalat tarawih di masjid.

Kedelapan, memberi makan orang-orang yang berbuka puasa. Program sedekah khusus ini dapat berbagai cara. Misalnya, menyiapkan beberapa bungkus makanan sebelum maghrib tiba. Kemudian, paket-paket makanan itu dibagikan kepada orang-orang yang hendak berbuka puasa di masjid-masjid. Kalaupun paket tak bisa disiapkan, sebagai gantinya bisa berupa uang ke panitia buka puasa bersama setempat.

"Misalnya untuk sepekan, uang untuk satu kali makan dikali sepekan. Jadi, selama sepekan, niat kita sudah terpenuhi untuk memberi makan orang-orang yang berbuka puasa," jelasnya.

Kesembilan, membagi-bagikan Alquran. Menurut Naba, mushaf Alquran dapat disedekahkan ke masjid-masjid. Di sana, Alquran biasanya diletakkan tanpa orang lain tahu. Kegiatan membagikan mushaf Alquran ini bisa dilakukan selang beberapa hari.

Terakhir, rutin membaca amalan doa dan surah-surah pendek Alquran sebelum tidur. Bacaan itu termasuk surah an-Nas, al-Falaq, al-Ikhlas, al-Qalam, dan ayat Kursiy.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi. Di bulan ampunan ini kita harus melakukan sesuatu yang lebih baik untuk diri kita maupun orang lain," tambahnya.

photo
Pendiri sekaligus Direktur BSI, Naba Aji Notoseputro