Puasa Bantu Batasi Asupan Kalori, Jangan Kalap Saat Berbuka

Red: Reiny Dwinanda

Sabtu 04 May 2019 08:30 WIB

Pasar menjual hidangan berbuka puasa. Foto: Republika/Sapto Andiko Condro Pasar menjual hidangan berbuka puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr Ari Fahrial Syam mengatakan, pada saat puasa akan terjadi pembatasan asupan makan dan pembatasan kalori (restriksi kalori). Dampak pembatasan makan dalam hal ini pembatasan asupan kalori akan membawa manfaat bagi kesehatan bagi seseorang yang menjalani ibadah puasa.

Pembatasan makan, menurut Ari, akan membuat tubuh melakukan penghancuran lemak tubuh. Pembatasan makan juga menyebabkan pengurangan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga

"Dengan adanya pembatasan makan, berat badan akan turun, kolesterol akan turun, kadar gula darah juga menjadi lebih terkontrol," ujar Ari di Jakarta, Jumat.

Selain itu, puasa pun dapat membantu mengurangi konsumsi camilan yang tidak sehat. Saat berpuasa, orang bisa membatasi kudapan cokelat, keju, lemak, dan mengurangi makanan yang manis dan asin yang belum tentu sehat bagi tubuh.

Selain itu, bagi orang yang merokok, konsumsi rokoknya setiap hari juga berkurang karena puasa. Ari menyatakan, uasa akan membuat orang sehat menjadi tambah sehat dan orang dengan penyakit kronis, seperti hipertensi, kencing manis, kegemukan dan kolesterol tinggi, akan menjadi terkontrol penyakitnya.

"Kondisi ini tidak akan tercapai kalau kita melakukan budaya balas dendam saat berbuka," jelas Ari yang juga konsultan gastroenterologi dan hepatologi.

Ari mengatakan, melalui puasa terdapat beberapa hal, yakni keteraturan dan pengendalian diri. Dia memberi contoh pasien sakit maag fungsional, biasanya dengan berpuasa keluhan sakit maag berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa.

"Pengendalian diri merupakan hal penting agar kita tetap sehat. Jiwa yang sehat kunci agar kita tetap sehat," ujar dia.

Terpopuler