Ziarah Kubur, Tradisi Sambut Ramadhan di Pontianak Kalbar

Red: Nashih Nashrullah

Jumat 03 May 2019 18:54 WIB

Muslim saat melakukan ziarah kubur (ilustrasi). Foto: Republika/Yogi Ardhi Muslim saat melakukan ziarah kubur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK— Umat Muslim di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, melakukan tradisi ziarah kubur di kompleks pemakaman Muslim untuk mendoakan sanak keluarga mereka yang sudah meninggal. Tradisi berziarah ini lazim dilakukan di kota tersebut.

"Ziarah kubur ini sudah menjadi tradisi kami umat Muslim di Kota Pontianak dan Kalbar umumnya menjelang atau menyambut Ramadhan dan juga menyambut perayaan Idul Fitri," kata Surian, warga setempat saat ziarah di kawasan Pemakaman Muslim Tabrani Ahmad di Pontianak, Jumat.

Baca Juga

Ia menjelaskan tradisi ziarah kubur dilakukan warga selama turun temurun. Dalam ziarah itu, umat Muslim mendokan sanak keluarga yang telah meninggal.

"Kalau tidak melakukan ziarah kubur menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, rasa masih ada yang kurang, yakni mendoakan sanak keluarga atau orang tua yang telah meninggal," katanya.

Sejak pukul 07.00 hingga 10. 00 WIB, puluhan hingga ratusan warga datang ke Pemakaman Muslim Tabrani Ahmad untuk melakukan ziarah kubur yang merupakan kebiasaan warga Kota Pontianak dalam menyambut Ramadhan.

Agus, seorang penjualan bunga tabur di tempat itu, mengatakan tradisi ziarah kubur oleh warga Kota Pontianak dalam menyambut Ramadhan membuat hasil penjualan bunga tabur dan air mengalami peningkatan ketimbang hari-hari biasa.

"Alhamdulillah dalam momentum ziarah kubur ini, dalam sehari kami bisa menjual sekitar seribuan bungkus bunga, dengan harga jual Rp 3.000-an/bungkus bunga atau omzet sekitar Rp 900 ribuan," ujarnya.

Dia menambahkan puncak ziarah kubur dalam menyambut Ramadhan tahun ini, pada Ahad (5/5) atau satu hari sebelum umat Muslim melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.