Lazismu Targetkan Himpun Dana ZIS hingga Rp 100 Miliar

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Hasanul Rizqa

Jumat 03 May 2019 17:55 WIB

Logo Lazismu Muhammadiyah (ilustrasi) Foto: tangkapan layar filantropi indonesia Logo Lazismu Muhammadiyah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) menargetkan penghimpunan dana ZIS sekitar Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar selama Ramadhan tahun ini. Berbagai program pun disiapkan lembaga tersebut untuk mengajak masyarakat berzakat dan sedekah pada bulan puasa nanti.

"Kita ada program mudik aman bagi difabel. Lalu bekerja sama dengan Alfa Midi, kita pun membuka posko mudik," ujar Direktur Fundraising Lazismu, Rizaludin Kurniawan saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (3/5).

Baca Juga

Lazismu juga membuat program "Back to Masjid." Di antara wujudnya ialah membersihkan masjid, sedekah alat ibadah, serta memperbaiki sound system masjid.

Ada pula program Mobile Klinik yang bertujuan memeriksa kesehatan para pengurus masjid. Kemudian, program Kado Ramadhan yang realisasinya mulai dari penyediaan takjil di masjid-masjid hingga membagikan takjil gratis untuk para pekerja di jalanan.

"Yang paling utama, kampanye kita yakni program penghimpunan zakat fitrah yang bisa dibayarkan sepanjang Ramadhan. Kemudian kita akan bagikan ke masyarakat fakir," katanya.

Lazismu, kata dia, turut mempermudah pembayaran zakat fitrah lewat beragam aplikasi. Masyarakat Muslim yang hendak berzakat ataupun sedekah dapat melakukan transfer langsung ke nomor rekening Lazismu. Cara lainnya bisa melalui fitur Gopay, m-banking, dan lain-lain.

Pada Ramadhan kali ini, Lazismu mengusung tema "Ramadhan Mencerahkan." Rizaludin berharap, selama Ramadhan nanti pihaknya dapat ikut mencerahkan warga Muslimin di Indonesia, baik secara sosial maupun pribadi.

"Apalagi kondisi kita baru selesai Pemilu. Semoga kembali tercerahkan, kembali akrab, dan berbondong-bondong meningkatkan ritual ibadah di masjid, dan menjalin silahturahmi. Ini tercerahkan secara sosial," jelasnya.

Sementara, maksud tercerahkan secara individu antara lain ajakan untuk meningkatkan ketaatan sebagai seorang hamba Allah. "Jadi tidak hanya tercerahkan sosialnya tapi secara peradaban juga menunjukkan kalau Islam itu (bersifat) Rahmatan lil Alamin," tutur Rizaludin.

Terpopuler