REPUBLIKA.CO.ID,JAKATA -- Ramadhan 1440 H sudah di depan mata. Beragam persiapan dan agenda kegiatan, termasuk ibadah dan amal kebaikan menjadi satu keniscayaan bagi segenap umat Islam, termasuk di dalamnya menunaikan rukun Islam, membayar zakat.
Ramadhan boleh dibilang merupakan musim panen bagi para Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas). Termasuk di dalamnya, Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
“Pada Ramadhan 1440, Laznas BMH mengusung tagline ‘Ramadhan Raih Pahala Terbaik’. Melalui tagline ini, kamki mengajak kepada seluruh kaum Muslimin untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan-kebaikan yang tidak saja mendatangkan pahala bagi kehidupan sendiri, namun juga mendatangkan maslahat besar di tengah-tengah kehidupan umat. Amal kebajikan itu antara lain mengeluarkan zakat, infak dan sedekah,” kata Direktur Utama Laznas BMH, Marwan Mujahidin kepada pers di Jakarta, Jumat (3/5).
Ia menambahkan, Laznas BMH dengan program utama dakwah dan pendidikan selama ini terus berkiprah dan bergerak, terutama di wilayah pedalaman, kepulauan, dan perbatasan tidak lain dan tidak bukan karena zakat kaum Muslimin.
“Salah satu program BMH yang mendapat perhatian tinggi kaum Muslimin dan korporasi adalah dai tangguh. Program dakwah tersebut secara langsung menyentuh masyarakat di pedalaman, perbatasan, kepulauan dan daerah terpencil serta pinggiran untuk di kota-kota,” ujar Marwan.
Wakil Dirut I BMH, Supendi menambahkan, dana zakat, infak, dan sedekah telah berkontribusi bagi lahirnya energi perubahan masyarakat Indonesia yang boleh dibilang belum menikmati pemanfaatan perkembangan teknologi secara memadai. “Lebih-lebih dai tangguh yang bertugas membina suku terasing. Sudah barang tentu, bukan hanya tidak ada fasilitas, keluar masuk hutan adalah pekerjaan sehari-hari mereka,” ujarnya.
Hal itu dilakukan oleh dai tangguh BMH di Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Jambi, NTT, dan Banten. “Hari ini, kami mengundang dai tangguh dari Maluku Utara, Ustadz Nur Hadi yang setiap harinya membina masyarakat terasing di hutan Halmahera dan mereka belum mengenal pakaian,” tuturnya.
Wakil Direktur II BMH, Firman ZA mengatakan, kini berzakat, infak dan sedekah bukan lagi merupakan hal yang sulit. “Muzakki tidak harus repot datang ke konter zakat. Bayar zakat juga bisa dilakukan secara online. Merespons perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, Laznas BMH menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memudahkan siapapun membayar zakat,” ujarnya.
Bahkan, ia menambahkan, seiring dengan perubahan pola belanja masyarakat dari off line ke online, BMH hadir menyediakan fitur mudah di gadget, sehingga belanja pun bisa sembari beramal. “Kami berharap, semua dapat memudahkan para donatur dan socialpreneur dari lembaga kemanusiaan dan lembaga penghimpun dana umat dalam aktivitas sosial dan kemanusiaannya, baik untuk zakat, infak, wakaf, atau donasi lainnya,” kata Firman.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Markom BMH, Suwito Fatah mendemonstrasikan secara langsung pembayaran zakat secara online. “Membayar zakat saat ini begitu mudah,” ujar Suwito.
Ia menyebutkan, saat ini, layanan membayar zakat dan donasi kepada BMH dapat dilakukan via Website (www.bmh.or.id), crowdfunding di kitabisa.com, kemudian market place yang bekerja sama dengan Bukalapak, Shopee, Elevania, Bli-bli, Blanja.com dan Donasi Via Go-pay, OVO, BSM, Mega, CIMB Niaga, Cimb Niaga Syariah, Bank DKI,” papar Suwito Fatah.
Pada kesempatan tersebut, BMH mengundang dua syekh dari Palestina yang akan mengisi kegiatan Ramadhan BMH (menjadi imam Tarawih dan berceramah) di masjid-masjid di berbagai daerah. Keduanya adalah Syekh Na’im Abu Syindi , dan Syekh Ahmad Ibrahim Daud. Nama programnya adalah Siraman Manis (Silaturrahim Ramadhan Imam-Imam Palestina ke Indonesia).
“BMH bekerja sama dengan Sahabat Al Aqso mendatangkan imam sekaligus penceramah dari Palestina. Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini BMH mendapatkan jatah lima imam untuk mengisi program Siraman Manis. Mereka akan kami terjunkan selama bulan Ramadhan di masjid-masjid di berbagai kota di Indonesia,” papar Marwan Mujahidin