Tembakan Meriam Jadi Tanda Awal Ramadhan di UEA

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko

Jumat 03 May 2019 19:00 WIB

Ramadhan Foto: IST Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Selama bulan suci Ramadhan, meriam akan digunakan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), untuk menandai waktu berbuka puasa. Kepolisian Dubai mengatakan, meriam Ramadhan untuk mengumumkan Iftar sudah disiapkan untuk menyambut bulan suci ini. Dilansir dari Khaleej Times, Jumat (3/5), meriam tersebut akan ditembakkan untuk menandai awal bulan Ramadhan dan dimulainya Idul Fitri.

Mayor Abdullah Tarish, dari Departemen Umum Organisasi Keamanan dan Pelindung Darurat,  mengatakan bahwa kepolisian Dubai telah membuat pengaturan akhir dan tetap siapa untuk menembakkan meriam yang akan mengumumkan penampakan bulan sabit sebagai tanda awal Ramadhan.

Tradisi menggunakan meriam Ramadhan di UEA ini telah ada sejak awal 1960an. Mayor Tarish mengatakan, departemen tersebut dilengkapi dengan enam meriam, termasuk empat meriam inti dan dua cadangan. Meriam cadangan akan digunakan jika salah satu meriam tidak berfungsi.

Artileri Conon 25 PDR MK1L buatan Inggris ini memiliki jangkauan suara 170 desibel, yang akan menjangkau sebagian besar komunitas perumahan di masa lalu. Namun, karena berkembangnya perkotaan, jangkauannya tentu telah jauh berkurang.

Dalam hal ini, sekelompok petugas telah dikerahkan untuk memastikan meriam diangkut ke tempat-tempat yang telah dipilih, di antaranya di Burj Khalifa, tempat shalat Idul Fitri di Mankhool dan Al Baraha, Madinat Jumeirah dan di Dubai City Walk.

Mayor Tarish menambahkan, meriam telah menjadi tradisi penting di bulan suci Ramadhan di antara para turis di emirat. Biasanya, perusahaan wisata menambahkan lokasi meriam-meriam ini pada rute wisata mereka selama bulan Ramadhan.