Pemudik Jalur Darat Diminta Hindari H-5 Lebaran 2019

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda

Jumat 03 May 2019 15:49 WIB

Warga usai mengganjal ban mobil pemudik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/6). Foto: Republika/Putra M. Akbar Warga usai mengganjal ban mobil pemudik di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai mengimbau masyarakat yang akan menjalankan tradisi mudik atau pulang kampung agar menghindari periode puncak arus mudik, Jumat (31/5) atau H-5 Lebaran mendatang. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) menyebutkan, arus mudik diprediksi mulai mengalir ke luar Jakarta sejak Rabu (29/5) petang atau H-7 Lebaran. Perlu diketahui, Kamis (30/5) tercatat sebagai tanggal merah, yakni peringatan kenaikan Isa Almasih.

BKS juga mengimbau agar pemudik tidak seluruhnya terkonsentrasi pada tanggal 31 Mei 2019, namun tersebar merata sejak tanggal 29 Mei 2019. Dengan begitu, BKS yakni kemacetan parah tidak akan terjadi.

Baca Juga

"Makanya kita mengimbau, mulai lah (mudik) tanggal 30 Mei pulang, karena 30 libur kan, bahkan 29 malam sudah mulai pulang. Itu sepi," jelas BKS usai menghadiri rapat terbatas persiapan Ramadhan, Jumat (3/5). 

Demi menekan angka kecelakaan selama arus mudik 2019, Kementerian Perhubungan juga menjadwalkan ramp check atau pemeriksaan kelaikan kendaraan terhadap angkutan umum untuk mudik Lebaran. Sebagai langkah awal, Kemenhu meminta seluruh pengelola angkutan umum melakukan pengecekan mandiri, sebelum nantinya secara acak akan dilakukan ramp check oleh pemerintah.

Terpopuler