Menyambut Ramadhan dengan Memasak Kue Apem

Red: Muhammad Subarkah

Selasa 30 Apr 2019 04:00 WIB

Apem Foto: Antara Apem

REPUBLIKA.CO.ID, Ramadhan tinggal menghitung hari. Bagi masyarakat Jawa yang Muslim tentu saja menjadi bulan istimewa. Beberapa acara adat yang merupakan akluturisasi budaya hadir kembali seperti tahun-tahu sebelumnya.

Di masyarakat Yogyakarta dalam sepekan terakhir pun sudah mulai menyelenggaraan acara menyambut Ramadhan. Biasanya ini disebut ‘munggahan’ yang artinya ‘naik’ atau menuju datangnya Ramadhan.

photo
Para ibu di Godean Yogyakarta memasak kue apem menyambut Ramadhan.

Di kampung Mergangsan Yogyakarta misalnya masyarakat gotong royong memasak apel bersama. Tak hanya di sana, di temat lain di wilayah Yogyakarta pun begitu.

‘’Ini tradisi kami setiap menyambut awal Ramadhan,’’ kata Ibu Susi Tri Hartatu, di Mergangsang, Jumat (26/4).

Para ibu memang kala itu melakukan ‘rewang’ (memasak bersama secara bergotong royong) masakan kue apem. Kue dari gandung yang manis itu nantinya akan disantap bersama-sama warga sesuai membersihkan dan berdoa di makam leluhur.

Mereka menyantapnya dalam satu acara doa bersama di masjid, mushola, atau di rumah tokoh kampung yang punya lahan luas.

photo
Para ibu di Kampung Mergangsan Yogyakarta memasak kue apem menyambut Ramadhan.

Dan memasak apem menjelang Ramadhan sebenarnya merupakan tradisi sejak zaman para wali, pada awal penyebaran Islam di Jawa dahulu. Apem dipakai sebagai kata ganti dari bahasa Arab yakni Amfun (minta maaf). Dengan begitu masyarakat Jawa berdoa kepada Allah SWt bahwa kedatangan bulan Ramadhan membuat segala dosa mereka diamuni.

Terpopuler