REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Jumlah warga yang memanfaatkan jasa transportasi KA selama mudik dan balik lebaran 2018, mengalami peningkatan dibanding masa libur lebaran 2017 lalu. Direktur utama PT KAI Edi Sukmoro saat melakukan peninjauan arus balik di Stasiun Kroya Kabupaten Cilacap, Senin (25/6), menyebutkan hingga saat ini tercatat ada sekitar 5,6 juta warga yang memanfaatkan jasa KA untuk mudik dan balik lebaran.
''Jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 6 persen dibanding masa lebaran tahun 2017 lalu. Pada masa mudik dan balik Lebaran 2017, jumlah penumpang yang terlayani angkutan KA ada sekitar 5,3 juta orang,'' jelasnya.
Bahkan dia menyebutkan, jumlah penumpang KA hingga berakhirnya masa libur Lebaran, sampai saat ini masih tercatat cukup tinggi. Baik dari KA dari arah Jakarta menuju kota-kota di Jateng dan Jatim maupun arah sebaliknya, masih terus dipadati penumpang. Dia memperkirakan, tingkat okupansi penumpang KA yang masih tinggi ini masih akan berlangsung hingga akhir bulan Juni 2018 ini.
Terkait hal itu, Edi mengaku, pihaknya akan melakukan evaluasi mengenai berbagai aspek. Antara lain, untuk piket pejabat PT KAI di seluruh tingkatan yang awalnya akan direncanakan berakhir lebih awal, akan tetap diberlakukan piket hingga Selasa (26/6) Juni ini. Selama piket, pejabat PT KAI tersebut tidak diperkenankan mengambil cuti.
Demikian juga dengan operasional perjalanan KA Tambahan Lebaran, Edi Sukmoro menyatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi apakah seluruh PT KAI tambahan ini akan terus dioperasikan hingga akhir Bulan Juni ini atau tidak. ''Kita masih akan melakukan evaluasi, apakah seluruh KA Tambahan Lebaran ini akan terus dioperasikan hingga akhir Juni ini, atau hanya sebagian KA Tambahan yang akan kita operasikan,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk meningkatkan okupansi penumpang selama masa angkutan lebaran 2018, pihaknya sudah mengoperasikan KA Tambahan Lebaran yang cukup banyak. ''Seluruhnya, ada 40 KA Tambahan Lebaran yang kita operasikan,'' katanya.
Menyangkut persoalan yang terjadi selama masa angkutan lebaran 2018, Edi menyatakan, yang banyak dikeluhkan warga adalah mengenai sulitnya mendapatkan tiket KA selama masa arus mudik dan balik. Dia menyatakan, hal ini tidak bisa dihindari mengingat keterbatasan tempat duduk dari seluruh KA yang dioperasikan.
Terkait keluahan ini, Edi mengaku, pihaknya ke depan akan terus berupaya agar tingkat okupansi KA ke depan dapat terus ditingkatkan. Salah satu yang sudah dilakukan PT KAI, adalah dengan melakukan pembelian ratusan gerbong penumpang KA pada PT INKA.
''Kita sudah memesan 886 gerbong KA penumpang pada PT INKA. Gerbong yang kita pesan itu dari berbagai jenis, mulai dari KA Ekonomi, bisnis maupun eksekutif,'' katanya.
Dari 886 gerbong KA penumpang yang dipesan tersebut, Edi menyebutkan, sebanyak 438 gerbong akan direncanakan bisa diterima PT KA pada tahun 2018 ini. Sedangkan sisanya, diharapkan bisa diterima tahun 2019 mendatang.
''Dengan gerbong baru itu, kita akan melakukan penggantian terhadap gerbong KA yang sudah berusia 30 tahun ke atas, dan sebagian lagi untuk menambah tingkat akupansi penumpang dengan pengoperasian rangkaian KA baru,'' jelasnya.