REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Sedikitnya 47.255 orang sudah meninggalkan Sumatra Barat selama periode arus balik Lebaran, mulai H+1 hingga H+7 Lebaran, dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman. Angka ini mengalami peningkatan 11,31 persen dibanding periode arus balik Lebaran tahun lalu.
Puncak arus balik Lebaran dari BIM sudah terjadi pada Rabu (20/6) atau H+5 yang lalu, dengan angka keberangkatan penumpang hingga 8.416 orang dalam satu hari. Puncak arus balik tersebut bertepatan dengan habisnya masa cuti bersama Lebaran pada Rabu (20/6). Setelah mencapai puncak, laju arus bali menunjukkan tren penurunan pada H+6 dan H+7 Lebaran dengan masing-masing angka keberangkatan yakni 7.109 orang dan 7.960 orang perhari.
Keramaian penumpang arus balik di Bandara Minangkabau masih terasa pada Sabtu (23/7) atau H+8 Lebaran. Angkasa Pura II mencatat, nyaris 50 ribu orang sudah meninggalkan Sumatra Barat melalui udara selama arus balik, H+1 hingga H+7 kemarin. (Istimewa)
PT Angkasa Pura II (persero) Cabang BIM memprediksi arus balik kembali deras pada H+8 dan H+9 atau Sabtu (23/6) dan Ahad (24/6), seiring dengan habisnya masa liburan bagi pekerja yang memilih mengajukan tambahan cuti pada akhir pekan ini. Angka keberangkatan dari BIM (arus balik) hingga H+7 Lebaran yang dijabarjan di atas belum menyentuh angka kedatangan di BIM (arus mudik) dari H-8 hingga H-1 Lebaran sebanyak 66.100 orang.
"Kemarin trennya sempat menurun, agak sepi. Namun Jumat sore kembali ramai dan Sabtu ini diyakini kembali ramai," jelas Humas AP II Cabang BIM, Fendrick Sondra, Sabtu (23/6).
Arus mudik di Bandara Minangkabau sendiri terbilang unik. Meski sudah memasuki H+7 Lebaran, angka kedatangan penumpang yang diasumsikan sebagai pemudik, masih cukup tinggi. Sejak Rabu (20/6) atau H+5 hingga Jumat (22/7) atau H+7 Lebaran kemarin angka kedatangan penumpang selalu di atas 7 ribu orang per hari. Padahal di hari biasa angka kedatangan hanya di kisaran 4-5 ribu penumpang.